Oleh: Andi Amriani |
Kebijakan impor pangan tak hanya menuai protes dari pihak oposisi. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga ikut angkat suara soal maraknya impor berbagai komoditatas.
Indonesiainside.id, Makassar — Menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, kebijakan impor pangan oleh pemerintah menjadi komoditas politik. Bahkan menjadi tema panas dalam debat capres kedua antara Prabowo Subianto dan petahana Joko Widodo.
Di tengah debat dan kontroversi soal impor, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah melakukan aksi nyata dengan melepas ekspor komoditas pertanian di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sabtu (23/2/2019).
“Jadi tidak ada alasan lagi kita untuk tidak terus meningkatkan ekspor kita. Ke depan kita harus bersaing dengan negara-negara penghasil yang sama. Oleh karena itu saya kira kita mulai dengan komuditas yang ada ini,” katanya.
Bagi dia, khususnya di Sulsel, pemerintah sangat optimistis mampu bersaing dengan negara lain terkait ekspor komoditas pertanian dan perikanan. Pemprov Sulsel berupaya bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan agar Indonesia terangkat menjadi negara eksportir.
Dia menegaskan, pemerintahan yang baru dipimpin enam bulan ini, siap bersaing dengan negara-negara lain. Dia tidak mau mendengar Pemprov Sulsel tidak bisa melakukan ekspor apalagi untuk komoditi. Semua daerah diakui produknya mampu bersaing dengan negara besar khusunya dalam bidang pertanian dan perikanan.
Ekspor tersebut kata Nurdin Abdullah, merupakan upaya yang dilakukan dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan seluruh OPD kabupaten/kota se-Sulsel.
“Upaya dari Karantina yang terus memberikan support kepada seluruh petani-petani, pada Pemda baik Provinsi maupun kabupaten kota, ini bersatu padu,” lanjutnya.
Apalagi, pada era pemerintahannya di Sulsel bersama Andi Sudirman Sulaiman, semua pelayanan sudah satu pintu, termasuk untuk para eksportir milenial saat ini.
“Ditambah lagi pintu keluarnya juga diberikan kemudahan Dirut Pelindo dan menyiapkan seluruh dokumen-dokumen eskpor dengan sangat mudah serta satu pintu. Itu ada dukungan dari Karantina baik pertanian, perikanan dan seluruh stakeholder,” jelasnya.
Untuk Indonesia bagian timur, pintu gerbangnya sudah ada di Pemprov Sulsel. Olehnya itu semua kemudahan ini harus kita garis bawahi semua.
“Ini yang menjadi sebuah niat yang mulia dari pemerintah bahwa kita tidak hanya melakukan impor tetapi kita juga menjadi negara eksportir, itu yang harus kita garis bawahi,” terangnya. (Aza/INI-Network)