Oleh : Eko P |
Pariwisata menjadi salah satu andalan devisa negara dan untuk menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat
Indonesiainside.id, Jakarta — Potensi pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul, Yogjakarta perlu dikembangkan dan diperkenalkan ke masyarakat. Hal ini selain menambah devisa negara juga mampu mengangkat perekonomian masyarakat sekitarnya.
“Saya baru pertama kali datang ke sini. Pemandangan luar biasa. Kawasan yang selama ini nganggur bisa diberdayakan oleh Pokdawis. Saya berharap, potensi luar biasa ini bisa terus dipromosikan. Tidak hanya untuk Yogya tapi juga nasional,” kata Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, Selasa (26/2)
Putri Presiden Kedua RI, HM Soeharto, terkesan dengan pemandangan alam yang ada di kawasan itu. Karenanya dia mendorong agar potensi tersebut dapat terus dikembangkan dan dipromosikan sebagai objek wisata baik tingkat lokal maupun nasional.
Hal itu diungkapkan Calon Legislatif DPR RI dari Partai Berkarya Dapil DIY itu saat berkunjung ke Pantai Buges, Girikarto Panggang Gunung Kidul (25/2).
Setelah berkeliling dan sempat berfoto di sejumlah spot yang ada di pantai tersebut, Titiek Soeharto memberikan masukan pada pengelola agar senantiasa menjaga kebersihan di kawasan tersebut.
“Taman-taman bunga bisa lebih diperbanyak untuk menambah keindahan lokasi wisata,” sambungnya.
Ketua Pokdarwis Alam Asri selaku pengelola Pantai Buges, Aris Sargiono, mengatakan, Pantai Buges mulai dibuka sejak Desember 2016 lalu dengan menempati lahan seluas 4 hektare. Kawasan ini dikunjungi ribuan orang setiap akhir pekan.
Keberadaan pantai yang masih satu kawasan dengan Pantai Gesing ini, dinilai mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat desa sekitar.
“Keberadaan pantai ini mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat secara luar biasa. Karena itu, kita berencana untuk terus mengembangkan pantai ini. Salah satunya, membangun tempat perkemahan,” ujarnya.
Sugiono berharap, pantai ini ke depan bisa semakin dikenal dan semakin maju. Terutama dengan adanya dukungan pemerintah bisa ikut membantu karena selama ini pengembangan masih kita lakukan secara swadaya. (EPJ)