Oleh: Rudi Hasan
Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah menginginkan industri kreatif berkembang pesat. Salah satu upaya yang dilakukan yakni pengembangan kewirausahaan program Creative Business Incubator (CBI) – Bali Creative Industry Center (BCIC).
“Upaya ini mendukung kontribusi positif terhadap perekonomian nasional sekaligus membawa efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di Tanah Air,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Sabtu (27/7).
Pihaknya tak berhenti di situ, Kemenperin juga melakukan inkubasi entrepreneur muda di lokasi lain. Misalnya di Surabaya pada 23 Juli lalu. Gati menyebut kegiatan ini menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Kaum milenial diajari tentang strategi pengembangan usaha, pemasaran produk dan peningkatan motivasi berwirausaha. Dia mengklaim strategi ini cocok dilakukan di Indonesia dengan budaya yang sangat beragam.
Artinya, kata dia, hal itu menjadi modal yang sangat baik dalam pengembangan ekonomi kreatif. “Sehingga tidak mengherankan jika potensi ekonomi kreatif Indonesia sangat besar,” kata Gati.
Menukil data Badan Pusat Statistik (BPS), Gati menyebut wilayah Jawa Timur masuk dalam lima provinsi penyumbang PDB ekonomi kreatif terbesar tahun 2016. Capaiannya menyentuh persentase 9,37 persen atau setara nilai PDB ekonomi kreatif secara nasional sepanjang tahun tersebut, Rp922,59 triliun.
Selain itu, Jawa Timur sebagai penyumbang ekspor ekonomi kreatif terbesar kedua pada tahun 2016 yang mencapai 24,36%. Nilai ekspor ekonomi kreatif pada 2016 menembus hingga USD19,98 miliar, naik 3,36% dari 2015 sebesar USD19,33 miliar.
Atas dasar ini, Gati menyebut potensi ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Timur cukup besar dan masih menjadi peluang besar untuk terus didorong. Sehingga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat Jawa Timur. (*/Dry)