Indonesiainside.id, Jakarta – Industri pengolahan tembakau mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan III 2019 menurut catatat Badan Pusat Statistik (BPS). Industri ini tercatat mengalami penurunan terbesar menurut kategori industri manufaktur besar dan sedang.
Industri Pengolahan Tembakau tercatat turun 13,00% dibanding triwulan II tahun ini. Sementara, secara tahunan Industri Pengolahan Tembakau mengalami penyusutan hingga 12,73%.
Namun, pada sektor industri manufaktur mikro dan kecil, industri pengolahan tembakau justru tercatat mengalami kenaikan tertinggi pada triwulan III tahun ini dibanding triwulan kemarin. Industri pengolahan tembakau naik 42,25%, secara tahunan naik 9,68%.
Secara umum, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2019 naik sebesar 4,35 persen (y-on-y) terhadap triwulan III tahun lalu. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri pencetakan dan reproduksi media rekaman, yaitu naik 19,59 persen.
Sementara industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya, yaitu turun 22,95%. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2019 naik sebesar 5,13persen (q-to-q) terhadap triwulan II-2019.
Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri barang galian bukan logam, yaitu naik 14,15%. Sementara industri yang mengalami penurunan terbesar adalah industri pengolahan tembakau, yaitu turun 13,00%. (*/Dry)