Indonesiainside.id, Jakarta – Head of Corporate Strategy and New Business Toyota Astra Motor, Lina Agustina memperkirakan penjualan otomotif turun hingga 12 persen sampai akhir tahun ini. Sebabnya tak hanya dipengaruhi perlambatan ekonomi.
Lina menjelaskan, pertama panasnya Pemilu 2019 membuat konsumen memilih menunda pembelian. Sampai Oktober kemarin, pembeli masih menunggu keadaan politik stabil.
“Kedua demo buruh terkait UMR (upah minimum regional). Jadi sempat mengalami suplai tak memadai. Market terhambat karena tak ada barangnya di pasar,” kata Lina.
Kemunculan inovasi teknologi dan produk baru otomotif juga mempengaruhi tingkat penjualan. Tahun lalu, penjualan meningkat karena efek produk baru yang dirilis di akhir tahun 2017.
“Jadi full impactnya terjadi di tahun lalu. Sementara tahun ini tak ada yang signifikan. Jadi produk baru ini juga dampak,” kata dia.
Sementara, secara segmentasi, produk otomotif komersial disebut mengalami perlambatan penjualan cukup dalam. Terutama truk berkapasitas lima ton yang mengalami penurunan lebih dari 20 persen.
Perlambatan ekonomi menjadi sebabnya. Secara domino berdampak pada melemahnya industri produksi.
“Cuman kita masih melihat prospek ke depan industri otomotif masih ada beberapa faktor yang memperlemah dan beberapa yang tetap support pertumbuhan ekonomi,” tutur Lina. (*/Dry)