Indonesiainside.id, Jakarta – Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman pemerintah Indonesia sebesar $90 juta atau Rp1, 27 triliun. Dana itu akan digunakan sebagai biaya tambahan proyek peningkatan akuntabilitas pengeluaran pemerintah.
Nantinya, dana tersebut akan dialokasikan untuk melatih dan menyertifikasi sekitar 19.400 auditor internal dan pejabat keuangan pemerintah di tingkat pemerintah pusat dan daerah. Pinjaman tersebut akan memberikan fasilitas modern yang cocok untuk mendukung pelatihan e-learning.
Dikutip berita resmi ADB, Rabu (4/12) proyek ini akan mengembangkan sistem terintegrasi untuk pelaporan dan pengawasan manajemen keuangan yang selaras dengan strategi e-government nasional. Melalui pendekatan audit dan pemantauan yang modern, implementasi manajemen audit internal berbasis risiko, dan pelatihan pengguna sistem audit yang baru dan lebih ditingkatkan.
“Bantuan ADB akan mendukung Pemerintah Indonesia mempertahankan dan meningkatkan kemajuan dalam memperkuat akuntabilitas negara guna menyampaikan layanan publik yang berkualitas,” kata Winfried Wicklein, Direktur ADB untuk Indonesia.
“Bantuan ini mencerminkan komitmen kuat ADB untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mereformasi manajemen keuangan pemerintah dan mengembangkan modal manusia,” imbuh dia.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan menjadi pelaksana proyek dengan meningkatkan fasilitas kampusnya di Bali, Ciawi, Makassar, dan Medan. Sistem informasi manajemen keuangan BPKP akan diperbarui guna meningkatkan keakuratan laporan keuangan, sehingga memperkuat pelaporan dan pengawasan.
“Bantuan ADB akan meningkatkan akuntabilitas kinerja dan kapasitas pengawasan melalui teknologi canggih, yang selanjutkan akan memperkuat transparansi, akurasi, akuntabilitas, dan penyampaian layanan publik,” kata Deeny Simanjuntak, Senior Project Officer ADB
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Pada 2018, ADB memberikan komitmen pinjaman dan hibah baru senilai $21,6 miliar. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota-49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. (*/Dry)