Indonesiainside.id, Jakarta – Industri otomotif dinilai telah memberikan sumbangsih besar dalam menopang perekonomian nasional. Kementerian Perindustrian pun dirasa telah berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Hal inj dimaksudkan untuk mendorong penambahan investasi baru maupun perluasan usaha di sektor industri otomotif. Pemerintah sendiri berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.
Peta jalan itu memprioritaskan pengembangan lima sektor manufaktur yang dinilai akan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya adalah otomotif.
“Sejalan dengan semangat pemerintah, IDX Channel ikut terus mengawal perkembangan industri otomotif di tanah air, agar berjalan sesuai target dan publik bisa mendapatkan informasi yang utuh,” ujar Direktur Operasionai IDX Channel, Apreyvita Wulansari, Rabu (4/12).
Saat ini, katanya, perkembangan teknologi sudah memasuki otomasi atau memasuki era revolusi industri 4.0. Diprediksi akan mempengaruhi kecepatan perkembangan industri otomotif di masa depan.
Padahal, di era sebelumnya, perubahan desain atau model hingga sistem kendaraan minimal baru berganti setelah 10 hingga 15 tahun. Sehingga, dengan adanya perkembangan teknologi dan otomasi, maka proses efisiensi akan tercipta.
“Bahkan bisa menghemat beban biaya industri,” katanya.
Senada, Sekretaris Jenderal Gabungan Agen Tunggal Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengatakan, kunci paling besar dalam pertumbuhan industri otomotif adalah daya beli masyarakat.
“Ini bukan hanya di Indonesia, studi di Inggris juga diperkirakan adopsi terhadap kendaraan listrik memerlukan waktu 15 sampai 20 tahun,” ujarnya dalam diskusi bertema “Kesiapan Industri Otomotif Menuju Era 4.0” di Gedung Bursa Efek Indonesia.
Dia menambahkan, prediksi itu memiliki catatan besar bahwa PDB Inggris sudah mencapai USD40 ribu. Sementara Indonesia masih USD3 ribu.
“Kalau soal insentif jangan dimintain terus ke pemerintahlah, masyarakat juga perlu melihat dengan realistis,” imbuhnya.
Produksi dan penjualan otomotif nasional sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 telah mencapai rata-rata di atas 1,2 ‘juta unit/tahun, dimana banyak industri komponen lokal yang ikut bertumbuh seiring dengan adanya peningkatan produksi tersebut.
Saat ini, kendaraan buatan Indonesia sudah diekspor ke lebih dari 80 negara di dunia, dengan S negara tujuan utama ekspor yaitu Filipina, Saudi Arabia, Jepang, Meksiko dan Vietnam. Pemerintah menargetkan industri Otomotif mampu memproduksi sebanyak 1,5 juta unit kendaraan pada 2020. (*/Dry)