Indonesiainside.id, Jakarta – Anak usaha Holding Pupuk Indonesia (Persero) Petrokimia Gresik tercatat hingga akhir tahun 2019 total ekspor pupuk ke India mencapai 323.000 ton.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menjelaskan India sebagai negara dengan perekonomian yang sedang berkembang pesat menjadi pasar utama pupuk indonesia.
Selama tahun 2019, perusahaan telah tujuh kali mengekspor pupuk NPS ke India, dengan total kuantum sebesar 188,98 ribu ton.
India juga menjadi negara tujuan ekspor pupuk jenis Urea dan ZK. Hingga penghujung tahun 2019, Petrokimia Gresik tercatat telah mengekspor ke India pupuk Urea sebesar 133 ribu ton dan ZK 800 ton. Dengan demikian, total ekspor pupuk komersil Petrokimia Gresik ke India mencapai 323 ribu ton.
Rahmad Pribadi mengungkapkan, saat ini perusahaan sedang menjalankan program transformasi bisnis Petrokimia Gresik (TBPG), dimana perusahaan ingin mewujudkan diri menjadi produsen pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri. Sekaligus memperkuat posisi perusahaan di sektor komersial, sebagai antisipasi atas wacana pengalihan subsidi pupuk oleh pemerintah.
“Oleh karena itu kami saat ini tengah fokus memperkuat pasar pupuk komersial, baik domestik maupun mancanegara,” jelas dia, Selasa (31/12).
Adapun Petrokimia Gresik saat ini memiliki kapasitas produksi pupuk dan non-pupuk sebesar 8,9 juta ton. “Penetrasi pasar ekspor adalah upaya perusahaan mendukung pemerintah dalam menekan defisit neraca perdagangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya. (*/Dry)