Indonesiainside.id, Jakarta – Dompet digital asal Cina, Alipay mulai tertarik masuk ke Indonesia karena banyak warga cina yang mengunjungi Indonesia. Alipay dikabarkan akan menggandeng Bank BRI dan Mandiri untuk masuk ke Indonesia.
“Aspek teknisnya sudah. Tinggal aspek komersial dan regulasi sedang diurus bersama dengan Bank Indonesia, supaya implementasinya mendapat nilai yang terbaik,” ujar Indra Utoyo selaku Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi dari Bank BRI, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis Malam (30/1).
Indra mengatakan kalau sudah membuat nilai dari sebuah kerja sama terutama Alipay dengan BRI, maka seharusnya kerja sama antara kedua pihak itu menuju positif atau jadi. Namun Indra sendiri belum bisa mengatakan kapan proses kerja sama benar-benar selesai dan bisa diungkapkan ke publik.
“Kami menginginkan kerja sama ini tak hanya bernilai di Cina. Tapi bisa bernilai di Indonesia,” ujar Indra.
Sebelumnya, raksasa dompet digital Cina dukungan Alibaba Group, Alipay berniat masuk ke Indonesia dan telah menjalin kesempatan kerja sama dengan Bank BRI. Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengatakan Alipay masuk ke Indonesia dengan menggandeng Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), bukan Bank BNI.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo juga menambahkan, Alipay sedang memenuhi beberapa persyaratan yang diajukan BI. Terutama menggandeng Bank Umum Kegiatan usaha (BUKU) IV.
Alipay sendiri apabila ingin masuk ke Indonesia, syaratnya harus menggandeng Bank Umum Kegiatan usaha (BUKU) IV atau bermodal inti di atas Rp 30 triliun. Ada juga beberapa syarat lain yang harus dipenuhi.
“Kami minta semua asing tunduk pada peraturan Indonesia. Terutama dengan bertransaksi menggunakan rupiah dan harus berbisnis dengan berpatner dengan perbankan dalam negeri,” ujar Perry Warjiyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Namun Perry mengatakan, Alipay dan WeChat Pay tidak bisa dipakai oleh masyarakat umum. Kedua alat pembayaran ini hanya bisa dipakai untuk transaksi wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia.
Sebelumnya kedua dompet digital Cina ini sudah masuk diam-diam ke Indonesia, terutama masuk ke Bali. Namun transaksi yang terjadi tidak masuk ke sistem perbankan Indonesia hanya Bank di Cina. (*/Dry)