Indonesiainiside.id, Jakarta – Pupuk Indonesia tahun ini produksi pupuk sebanyak 15,2 juta ton, diutamakan untuk memenuhi kebutuhan subsidi sebesar 7,9 juta ton. stok yang tersedia saat ini sanggup memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi hingga dua bulan kedepan.
“Pada puncak musim tanam di bulan Januari dan Februari, perusahaan menyiapkan stok pupuk yang cukup besar. Stok pupuk awal Januari 2020 mencapai 2,6 juta ton,” kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat, Senin (3/1).
Dia menyebutkan, dalam rencana penjualan pupuk perusahaan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan subsidi untuk petani. “Sehimgga penjualan non subsidi untuk dalam negeri maupun ekspor dilakukan setelah diyakini kebutuhan subsidi ini terpenuhi,” ungkap Aas.
Apabila terjadi kekurangan alokasi untuk kebutuhan pupuk subsidi, menurut dia, perusahaan menyiapkan stok puuk non subsidi di setiap kios resmi.
Dia mengungkapkan, Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi paling sedikit untuk kebutuhan selama dua minggu ke depan di luar musim tanam dan tiga minggu kedepan dalam puncak musim tanam. Ini sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan No.15 Tahun 2013 Tentang Pengadaan dan Penayluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.
“Pupuk Indonesia bisa mencapai dua hingga tiga bulan kedepan kita persiapkan. Stok yang tersedia saat ini sanggup untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi hingga dua bulan ke depan,” kata dia.
Aas menyebutkan, Aas merinci bahwa Pupuk Indonesia, sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), mengalokasikan pupuk subsidi pada 2020, sebanyak 7.949.303 ton, terdiri dari pupuk Urea 3,27 juta ton; NPK 2,7 juta ton; SP36 500 ribu ton; ZA 750 ribu ton; dan Organik 720 ribu ton. (*/Dry)