Indonesiainiside.id, Jakarta – Guna mengurangi stok beras sisa impor di gudang, Perum Bulog berencana mengoplos beras tersebut dengan beras lokal. Tujuannya supaya beras itu bisa dijual ke pasar.“Kita berusaha melepas beras kita yg eks impor ini sekitar 900.000 ton yang berasal dari neagara Thailand,” ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Jumat (7/2).
Menurut dia, saking lamanya tersimpan di gudang hampir dua tahun, maka apabila ingin dijual harus dilakukan perlakuan khusus “Karena itu sudah hampir dua tahun ada di kita, maka ini harus melalui reproses baru bisa layak digunakan,” kata Budi.
Dia juga menyoroti proses impor beras yang dilakukan oleh pemerintah saat itu yang mengakibatkan beras impor menumpuk di gudang Bulog. “Ini juga karena dulu ada sedikit kendala pada saat kita impor beras itu. Kita yang penting jumlahnya, tapi kita tidak hitung masalah taste, sehingga menjadi tidak mudah disalurkan ke masyarakat,” tandasnya.
Budi mengungkapkan, beras impor itu jenisnya perak, sedangkan beras perak itu di indonesia hanya bisa disalurkan ke beberapa provinsi saja. “Supaya bisa terserap, beras ini harus dimiks degan beras pulen dari dalam negeri. Barulah beras bisa disalurkan,” kata dia. (PS)