Indonesiainside.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik, Kementerian Pertanian, bersama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) bekerja sama dalam integrasi statistik pertanian. Ini bertujuan untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, nutrisi yang lebih baik, serta mendukung pertanian berkelanjutan.
“Pertanian adalah akar dan solusi dari tantangan ini. Kebijakan pertanian yang progresif dan responsif sangat penting untuk memastikan pembangunan berkelanjutan. Statistik pertanian menjadi dasar atau fondasi kebijakan, terutama untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Stephen Rudgard, perwakilan FAO di Indonesia di Kantor BPS Jakarta, Jumat (7/2).
Indonesia salah satu contoh negara dengan pertumbuhan penduduk tercepat di Asia-Pasifik, tercermin dari perkembangan populasi dan kemajuan ekonomi yang signifikan.
Peningkatan tersebut menciptakan tantangan besar bagi pemerintah terkait dengan isu ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, sekaligus perubahan iklim.
Indonesia terus bergerak maju dan mengembangkan kebijakan pertanian berdasarkan data statistik pertanian dan pangan. Hal ini untuk mengatasi permasalahan perbedaan data yang kerap terjadi.
Perbedaan yang disebabkan oleh penggunaan berbagai konsep, definisi, dan metodologi yang menghalangi koordinasi kementerian dan lembaga dalam merumuskan kebijakan.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah berkomitmen dalam data pertanian yang terintegrasi bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik baik pada level pusat, provinsi dan kabupaten.
“Ketersediaan data yang akurat sesuai fakta di lapangan menjadi sangat penting sebagai landasan dalam penyusunan program dan kebijakan pembangunan pertanian yang tepat untuk mencapai target-target yang ditetapkan,” kata Dr. Ketut kariyasa, Kepala Pusdatin Kementan. (PS)