Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua Umum DPD HIPPI ( Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, menilai wacana pemulangan WNI ISIS menggangu iklim usaha dan Investasi.
Maka itu, dia meminta pemerintah harus ekstra hati-hati menyikapi dan memutuskan wacana tersebut. Itu karena wacana itu memiliki dampak yang sangat besar terhadap masa depan ekonomi kita.
Bagi pelaku usaha, kata dia, mendengar ISIS identik dengan bom dan kekerasan. Di satu sisi dunia usaha dan investor butuh jaminan kenyamanan dan keamanan.
“Untuk menarik investor masuk ke Indonesia disamping kita memberikan kemudahan melalui regulasi dan insentif,tidak kalah penting adalah kita juga harus mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan,” ucap Sarman dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (8/2).
Program Omnibus law Cipta Lapangan Kerja akan sia-sia jika wacana pemulangan WNI ISIS terus bergulir. Para investor akan semakin ragu dan berpikir ulang menanamkan modal di Indonesia.
“Kita harus belajar dari apa yang kita alami, trauma yang sudah pernah kita rasakan bagaimana kita bekerja keras untuk meyakinkan pasar dan investor ketika terjadi ledakan bom di tanah air,” kata Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) itu.
Untuk itu, dia meminta pemerintah menjaga psikologi pasar dan pelaku usaha termasuk investor jika ingin memulangkan WNI ISIS ke Tanah Air.
Pemerintah harus lebih fokus mempertahakan pertumbuhan ekonomi dalam situasi seperti saat ini.
“Jangan sampai turun diangka 5%. Konsumsi rumah tangga harus terjaga dengan baik melalui stabilisasi harga pokok pangan karena hampir 60% pertumbuhan ekonomi kita ditopang oleh konsumsi rumah tangga atau daya beli masyarakat,” ujar Sarman.(EP)