Indonesiainside.id, Tokyo – International Monetary Fund (IMF) memberikan peringatan kepada Jepang mengenai dampak perekonomian global yang disebabkan oleh Virus Corona. IMF mengingatkan Jepang bahwa wabah virus yang berkepanjangan dan meluas ini dapat menghantam ekonomi Jepang, terutama di sektor pariwisata, ritel, dan ekspor.
“Wabah menimbulkan risiko penurunan yang muncul pada ekonomi Jepang,” kata Kepala Misi IMF untuk Jepang, Paul Cashin, Selasa (11/2).
Meskipun dampak ekonomi itu, kata Paul, juga akan tergantung pada sejauh mana penyebaran penyakit dan respon kebijakan pemerintah. Seperti yang dilansir dari media Jepang, The Asasi Shimbun, wabah virus juga dapat mempengaruhi perdagangan dan investasi Jepang.
Hal tersebut dikarenakan setiap perlambatan dari ekonomi Cina, juga dapat merusak ekspor perusahaan Jepang dan mengganggu rantai pasokan. Paul tidak memberikan perkiraan tentang seberapa besar wabah tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan Jepang, namun dampaknya akan diperhitungkan ketika IMF memperbarui perkiraan globalnya pada bulan April.
Virus Corona telah membuat kekhawatiran di kalangan pembuat kebijakan Jepang sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Mereka merasa sudah banyak dirugikan oleh permintaan global yang melemah dan konsumsi perusahaan swasta. Hal itu akan menimbulkan bayang-bayang resesi.
Seperti contohnya perusahaan pembuat mobil Jepang. Perusahaan itu memproduksi suku cadang dan pengecer menjual beragam barang di Cina, mengalami perubahan karena Cina merupakan tujuan ekspor terbesar kedua Jepang.
Wabah ini juga menjadi masalah bagi toserba dan hotel di Jepang, karena Cina menyumbang 30% dari seluruh wisatawan yang mengunjungi Jepang. Hampir 40% dari total jumlah wisatawan asing tahun lalu yang berkunjung ke Jepang.(EP)