Indonesiainside.id, Jakarta – Wabah virus corona diklaim mulai berdampak ke ekonomi Indonesia, salah satunya investasi. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun mencontohkan investasi dari Uni Emirat Arab melalui Emirates Global Aluminium (EGA) yang sempat hampir batal karena terganggu oleh virus corona.
“Kemarin kerja sama Indonesia dengan Abu Dhabi bisa saja batal. Hal ini karena mereka mungkin tidak tahu Indonesia aman atau tidak dari virus corona. Ini akhirnya menghambat investasi,” ujar Erick, di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/2).
Erick mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memanggil seluruh menteri pada rapat terbatas, besok (11/2). Rapat tersebut akan membahas upaya pencegahan dampak negatif virus corona terharap perekonomian, termasuk investasi.
Erick juga mengaku telah adakan rapat dengan internal Kementerian BUMN terkait dampak virus corona, terhadap bisnis perusahaan-perusahaan negaranya. Salah satunya adalah bahan baku BUMN farmasi yang kemungkinan bisa terganggu karena berasal dari Cina.
“Yang saya ketahui BUMN farmasi bahan bakunya 30% dari India dan 60% dari Cina. Oleh karena itu, BUMN farmasi harus mencari bahan farmasi salah satunya tumbuhan-tumbuhan yang sering dijadikan bahan obat tradisional biar tidak ketergantungan impor,” tambah Erick.
Sebelumnya, Direktur Manajemen Bank Dunia dari Indonesia, Mari Elka Pangestu juga pernah mengatakan bahwa virus corona bisa ganggu proses investasi ke Indonesia. Terutama dalam proses mendatangi langsung lokasi investasi di Indonesia, ke lokasi yang akan diinvestasikan.
“Ini juga mengganggu proses investasi. Oleh karena, gara-gara karena tidak ada transportasi dari negara yang terdampak virus corona ke Indonesia, ” ujar Mari Elka Pangestu, di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (05/2). (*/Dry)