Indonesiainside.id, Jakarta – Virus corona (COVID-19) dari Cina tak hanya merenggut kesehatan, tapi juga berbahaya bagi sektor wisata dan transportasi udara. Menyikapi dampak dari wabah tersebut, pemerintah memberi insentif tiket pesawat untuk mendorong pariwisata agar tak merana.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto menjelaskan, insentif yang diberikan pada sektor transportasi udara itu berupa potongan harga tarif perjalanan. Nanti, tarif tiket bisa mendapat potongan harga dari 45 persen sampai 50 persen.
Novie menjelaskan, untuk kelas LCC akan mendapat potongan harga sebesar 50 persen dan medium class sebesar 48 persen. Sementara, kelas full service mendapat diskon sebesar 45 persen. Potongan berlaku untuk 25 persen dari total kursi yang tersedia dari tiap penerbangan.
“Misal harganya Rp1 juta maka dia dapat diskon Rp450 ribu, jadi harganya menjadi Rp650 ribu,” kata Novie saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (25/2).
Insentif diberikan dalam jangka waktu tiga bulan dari Maret sampai Mei 2020. Insentif diberikan untuk 10 destinasi wisata. “Tujuannya supaya domestik akan punya daya beli tinggi dan mendongkrak pariwisata,” tuturnya.
“Kita tahu dampak corona ini luas baik di pariwisata maupun transportasi udara. Oleh karena itu negara hadir berikan insentif,” ujar dia.
Adapun stimulus ini diberikan terhadap penerbangan menuju ke daerah pariwisata Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba (Silangit), Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang. (AIJ)