Indonesiainside.id, Jakarta – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal terkoreksi di bawah 5 persen akibat mrebaknya virus corona atau COVID-19.
“Memang benar bahwa kemungkinan besar kita tidak akan memperoleh pertumbuhan di level 5%, pasti di bawah itu sekitar 4,7 persen,” kata Shinta kepada Indonesiainside.id, Selasa (3/3).
Dia menyebutkan, imi dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan investasi secara agregat akan turun dibanding kuartal IV 2019 khususnya karena banyaknya foreign capital withdrawal di pasar modal sejak virus ini meluas.
Shinta menambahkan, kinerja perdagangan juga sepertinya akan minus lebih besar karena banyak disrupsi supply chain dan disrupsi logistik ke dan dari China.
“Sebagai mitra dagang utama dan pertumbuhan konsumsi domestik yang memang tren pertumbuhannya sendiri sudah terus turun. Kemungkinan pertumbuhan konsumsi akan hanya ada di kisaran 4,7 sampai 4,8%,” terangnya.
Guna menjaga pertumbuhan ekonomi, menurut dia, saat ini yang terpenting adalah menjaga stabilitas ekonomi makro dan mempertahankan pertumbuhan pasar domestik.
“Jadi, saat ini tujuan kita bukan ekspansi ekonomi (secara realistis tidak mungkin dilakukan) tetapi tujuan defensif, yakni untuk mencegah perlambatan ekonomi yang lebih dalam,” ujar dia. (PS)