Indonesiainside.id, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akhirnya mendapat dukungan pemerintah daerah Malukulu dalam pembangunan kilang LNG proyek Abadi di Blok Masela. Salah satunya mengeluarkan rekomendasi lahan seluas 1.000 hektare untuk pembangunan proyek tersebut.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengakui proses pembebasan lahan dan perizinan biasanya menjadi momok dalam investasi. Hanya saja, untuk proyek LNG Abadi Blok Masela, SKK Migas selalu berdiskusi dan menyakinkan Gubernur Maluku agar dapat mendukung proses pembebasan lahan.
“Contohnya waktu kami mengajukan rekomendasi untuk penggunaan lahan kehutanan dari gubernur Maluku. Kira-kira cuma cuma 1 minggu (selesai). Lebih cepat dari rekomendasi,” ujarnya, Selasa (10/3).
Menurut dia, koordinasi berjalan cukup baik dengan pemerintah daerah. Kemudahan dalam proses pengadaan lahan di proyek Masela bisa didapatkan.
Gubernur Maluku, Murad Ismail, menyatakan akan mendukung upaya percepatan pembangunan Blok Masela. Ia tidak akan mempersulit proses perizinan dan akan terlibat dalam upaya pembebasan lahan.
Dia juga telah memberikan izin bagi penggunaan lahan kehutanan yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi berupa kilang LNG proyek Abadi Blok Masela. Saat ini, Pemerintah provinsi telah mengeluarkan rekomendasi lahan seluas 900 hingga 1.000 hektare.
Murad berharap dapat mengakomodasi pengolahan gas sebesar 9,5 metrik ton per annum (MTPA). “Kepentingan Maluku agar proyek strategis nasional ini bisa berjalan karena akan memberikan multiplier effect (dampak ganda) bagi perekonomian daerah, sekaligus membuka lapangan pekerjaan,” ungkap dia. (AS)