Indonesiainside.id, Jakarta – Bank Dunia menaikkan paket pinjaman penanggulangan wabah corona (covid-19) menjadi 14 miliar dolar atau Rp210 triliun (kurs Rp15.000). Naik senilai 2 miliar dolar dari paket pinjaman awal.
Bank Dunia menyatakan, paket ini dipinjamkan untuk memperkuat sistem kesehatan nasional negara peminjam. Termasuk untuk karantina, diagnosis, dan perawatan, dan mendukung sektor swasta.
IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, turut memberi porsi pinjaman penanggulangan wabah sebesar 8 milar dolar dalam paket ini. Angkanya naik dari sebelumnya 6 miliar dolar sebagai dana talangan perusahaan swasta yang dirugikan oleh penurunan ekonomi.
“Sangat penting bagi kami untuk mempersingkat waktu pemulihan. Paket ini memberikan dukungan mendesak kepada perusahaan dan bisnis untuk mengurangi dampak finansial dari penyebaran COVID-19, ”kata David Malpass, presiden Kelompok Bank Dunia dalam pernyataanya, Rabu (18/3).
Sebagian besar pembiayaan IFC akan diberikan kepada lembaga keuangan klien untuk memperlancar kas keuangan. Dukungan modal kerja dan pembiayaan jangka menengah kepada perusahaan swasta yang sulit dengan gangguan dalam rantai pasokan.
Respons IFC juga akan membantu klien yang sudah ada di sektor ekonomi terdampak langsung pandemi seperti pariwisata dan manufaktur untuk terus membayar tagihan mereka. Paket ini juga akan menguntungkan sektor-sektor yang terlibat dalam menanggapi pandemi.
Termasuk perawatan kesehatan dan industri terkait, yang menghadapi peningkatan permintaan untuk layanan, peralatan medis dan obat-obatan.
“Operasi dukungan sudah berlangsung, dan alat pendanaan diperluas yang disetujui hari ini akan membantu menopang ekonomi, perusahaan dan pekerjaan,” imbuh Malpass. (MSH)