Indonesiainside.id, Jakarta – Sejumlah tokoh menanggapi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) di pasar spot. Rupiah juga melemah dan menciptakan rekor baru.
Pada Kamis (19/3), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp15.712. Rupiah melemah sangat dalam yakni 3,21 persen dibandingkan posisi sehari sebelumnya. Sementara di pasar spot, rupiah pada pukul 10.00 WIB, US$1 setara dengan Rp15.400 di mama rupiah melemah 1,32 persen.
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, berharap tidak ada menteri yang lari dari kenyataan dengan adanya fakta tersebut. Sebab, kata dia, rupiah diperkirakan akan terus melemah.
“Rupiah melemah, sudah hampir ambang batas psikologis. Diperkirakan akan terus melemah. Kita belum tahu apa yang akan dilakukan pemerintah. Saya berharap jangan ada menteri yang mundur dan lari dari tanggungjawab,” kata Andi Arief melalui laman resminya, Kamis (19/3).
Sementara, ekonom senior Rizal Ramli menyebut rupiah jebol Rp16.000 per dolar AS akan spiral. Itu karena komponen impor besar untuk kebutuhan dalam negeri, harga-harga kebutuhan rakyat akan naik ditambah panic buying.
“Pidato Trisakti dan Nawacita, tapi kebijakan gila-impor dan pro rent seekers. Rupiah akhirnya jebol juga Rp16.000 per dolar AS. Tim ekonomi Jokowi memang payah. Sudah diingetkan potensi krisis sejak 1,5 tahun yang lalu dan alternatif-alternatif solusi, keminter dan jumawa padahal tidak punya tranck record ‘turn around’ makro ataupun korporasi. Yang ada pembisik-pembisik angin surga,” kata Rizal Ramli.
Mantan jurubicara Presiden KH Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi, menyampaikan hal serupa. Menurut dia, satu-satunya cara menguatkan kembali rupiah adalah kepercayaan kepada pemerintah.
“Batas psikologis. Di seluruh negara di muka bumi, bila nilai mata uangnya sudah melampaui ambang batas psikologis, maka untuk menurunkan hanya ada satu cara; trust, kepercayaan kepada pemerintah kuat, nilai mata uang naik. Sebaliknya, trust kian drop mata uang negara itu ambyar!” ucap dia.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.250 hingga Rp15.500 per dolar AS. Itu disebabkan pasar masih mengantisipasi perlambatan ekonomi karena pandemi covid-19.
“Tekanan untuk rupiah kemungkinan masih bisa berlanjut hari ini, meskipun BI memberikan stimulus,” ujar Ariston di Jakarta, hari ini. (MSH)