Indonesiainside.id, Jakarta – Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari berbagai negara, yang tergabung di G20 melakukan rapat secara virtual kemarin malam. Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengikuti rapat itu mengungkapkan bahwa G20 akan sering melakukan rapat virtual serupa, karena saat ini dunia mengalami kondisi yang luar biasa karena wabah virus corona.
“Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan bersama yang sifatnya koordinatif, sehingga bisa mengembalikan confidence secara global,” ujar Sri Mulyani, melalui telekonferensi pers Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (24/3).
Sri Mulyani bilang pertemuan G20 itu, sama seperti yang dilakukan oleh Mantan Presiden Amerika Serikat, George Bush dalam menghadapi krisis ekonomi di 2009. Waktu itu, Bush memanggil perwakilan negara berkembang untuk melakukan pertemuan membahas krisis pada saat itu, di Washington DC, Amerika Serikat. “Kali ini bukan krisis ekonomi, tapi krisis kesehatan dan kemanusiaan,” imbuh dia.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan komitmen G20 akan dilakukan mulai minggu depan. Mungkin itu bisa dilakukan tiap minggu.
Menurut Perry, pertemuan G20 akan menekankan langkah-langkah penanganan wabah virus corona dengan pendekatan kemanusiaan. G20 juga membahas mengenai langkah-langkah untuk pencegahan dengan melakukan joint action.
“Bagaimana negara-negara melakukan langkah protokol. Termasuk melakukan langkah bersama dari aspek kesehatan, bertukar pikiran dan penyediaan kebutuhan kesehatan. Itu yang dibahas di G20,” ujar Perry, dalam telekonferensi persnya, Jakarta, Selasa (24/3).(EP)