Indonesiainside.id, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan, saat ini Indonesia masih memiliki cadangan devisa yang sangat cukup. Terutama untuk melakukan stabilisasi nilai tukar.
Walaupun, Perry mengakui, saat ini aliran modal asing ke luar cukup tinggi. Namun, bank sentral masih memiliki banyak ‘kekuatan’ untuk membanjiri pasar.
“Aliran modal asing atau outflow baik dari Surat Berharga Negara (SBN), obligasi, dan saham itu mencapai Rp125 triliun,” ujar Perry, melalui telekonferensi pers, Jakarta, Selasa (24/3).
Dia juga mengatakan, sampai detik ini Bank Indonesia juga telah menggelontorkan likuiditas hampir Rp300 triliun. Antara lain melalui pembelian SBN Rp168 triliun dan dari repo perbankan Rp55 triliun. “Tak lupa ada penurunan GWM (giro wajib minimun) yang berlaku April ini Rp75 triliun,” kata dia.
Perry mengaku, langkah menggelontorkan likuiditas itu terus dilakukan. Serta dikoordinasi dengan pemerintah dan KSSK (komite stabilitas sistem keuangan) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. (MSH)