Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah diminta menghentikan segera sejumlah proyek infrastruktur termasuk pembangunan ibu kota baru. Ekonom Rizal Ramli meminta agar dananya dialihkan untuk penanggulangan virus corona.
Rizal juga mengkritik langkah pemerintah yang bermaksud menambah defisit anggaran sebesar tiga hingga lima persen pendapatan domestik bruto (PDB). Termasuk di dalamnya, kata dia, kebijakan mengeluarkan surat berharga negara (SBN) jenis baru.
“Ketimbang melakukan realokasi anggaran radikal (hentikan semua proyek2 infrastruktur, termasuk ibukota baru),” dikutip akun Twitter miliknya, Selasa (31/3).
“Dengan cara menambah utang lagi atau cetak uang dengan bungkus recoverybond. Rupiah akan semakin tertekan,” ujarnya.
Diekathui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) agar defisit anggaran diperbolehkan di atas tiga persen terhadap PDB selama tiga tahun. Perppu tersebut dimaksudkan juga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya defisit yang diperkirakan akan mencapai 5,07 persen.
“Karena itu perlu relaksasi kebijakan defisit APBN diatas tiga persen,” kata Jokowi dalam pernyataan resmi, Selasa (31/3).
Perppu tentang Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan dengan melonggarkan ketentuan defisit APBN hanya akan berlaku selama tiga tahun. Terhitung sejak 2020, 2021, dan 2022. (ASF)