Indonesiainside.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan jika inflasi Maret sebesar 0,10%. Komoditas penyumbang inflasi tersebut di antaranya, bawang bombai dan gula pasir.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran yang andil terhadap inflasi cukup tinggi yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau. “Beberapa komoditas dominan yang memberikan sumbangan inflasi adalah kenaikan telur ayam ras sebesar 0,03 persen, bawang bombai 0,03 persen dan gula pasir 0,03 persen,” ungkap dia dalam paprannya via video converence, Jakarta, Rabu (1/4).
Selain itu, kata dia, kenaikan rokok kretek filter dan rokok putih masing-masing memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Disisi lain ada beberapa komoditas megalami penurunan harga menyumbang deflasi diantaranya cabai merah 0,09 persen, cabai rawit 0,04 persen.
Suhariyanto mengatakan dari 90 kota indeks harga konsumen (IHK), 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe 0,64 persen dan terendah di Surabaya, Surakarta dan Pekanbaru sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, kota yang mengalami deflasi tertinggi di Timika -1,91 persen dan deflasi terendah di Tanggerang sebesar -0,01 persen. “Saya bisa simpulkan, inflasi pada bulan Maret 2020 cukup terkendali,” ujar Suhariyanto.
Dengan demikian, inflasi tahun kalender sebesar 0,76 persen. Sementara inflasi tahunan dari Maret 2020 terhadap Maret 2019 sebesar 2,96 persen. (MSH)