Indonesiainside.id, Jakarta — Pandemi virus corona (Covid-19) membuat pertumbuhan ekonomi melambat signifikan. Pembatasan aktivitas dan bekerja membuat pendapatan dan iklik bisnis tak bergairah.
CEO Matahari, Terry O’Connor mengungkapkan roda bisnis ritel sedang lesu-lesunya. Kondisi ritel menurun dengan tajam di Maret, meskipun Januari dan Februari memenuhi ekpektasi.
“Saat ini kami beroperasi di kondisi yang sangat tidak pasti dimana kesehatan para karyawan dan sumber daya perusahaan merupakan prioritas utama dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 ini agar dapat memiliki perusahaan yang sehat dan memiliki posisi yang baik di masa depan yang lebih cerah”, kata dia dikutip pernyataan media perseroan PT Matahari Tbk, Rabu (1/4).
Matahari telah mengumumkan penutupan gerainya secara nasional di Indonesia selama dua pekan. Keamanan dan kesehatan menjadi alasan tindakan ini diambil.
“Kami menghadapi masa yang penuh tantangan ini secara berhati- hati dan tim senior kami berdedikasi penuh untuk dapat melakukan respons secara cepat apabila terjadi perubahan,” imbuhnya.
O’Connor menambahkan, perusahannya terus melakukan langkah antisipasi memastikan agar Matahari dapat melalui krisis ini. Matahari juga mengumumkan penangguhan rekomendasi dividen tunai.
Tim Manajemen, Direksi dan Dewan Komisaris Matahari mengambil pendekatan bisnis secara hati-hati selama masa pandemi. Termasuk penggunaan sumber dana sebagai bentuk antisipasi terhadap tekanan atas traffic dan permintaan konsumen yang mungkin akan berkepanjangan.
“Oleh karena itu, Manajemen menarik rekomendasi pembayaran dividen sebelumnya dan mengusulkan penangguhan semua pembayaran dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mendatang,” kata perseroan.
Selain itu, Perseroan juga menelaah semua beban usaha dalam rangka penurunan beban secara besar-besaran. Termasuk bekerja sama dengan pemilik mall untuk penurunan beban sewa, penurunan beban pemasaran untuk jangka menengah, melarang perjalan dinas.
Matahari juga melakukan penurunan beban sumber daya manusia dengan kombinasi pengurangan jam kerja, penerapan cuti tidak berbayar dan penurunan gaji dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen senior.
“Semua non-committed capital expenditure juga dihapuskan dan pembukaan empat gerai baru ditunda ke beberapa bulan mendatang di tahun ini,” katanya. (SD)