Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah diminta untuk mengoptimalkan anggaran belanja negara dengan merealokasi pembiayaan pos-pos tertuntu untuk menangani wabah virus corona. Salah satu pos anggaran yang harus direalokasi, yakni pembangunan ibu kota negara baru.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPP PAN, Widdi Aswindi, meminta anggaran proyek ibu kota negara baru dapat dialihkan untuk menangani virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan tersebut. Menurutnya, dana tersebut sangat berguna bagi rakyat yang terdampak pembatasan sosial serta penanganan Covid-19. Dia tidak memungkiri jika mayoritas masyarakat, terutama pekerja informal, selain takut pada keganasan virus corona, tapi juga khawatir kehilangan pendapatan.
“Sebelum menggunakan asumsi pemakaian defisit anggaran, pemerintah melakukan operasi dan relokasi pada pos-pos anggaran (yakni) pos anggaran pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020, dana desa, dana ibu kota baru, dan dana infrastruktur yang tidak mendesak,” kata Widdi di Jakarta, Rabu (1/4).
Maka itu, kata dia, dana-dana tersebut bisa langsung digunakan dalam penanganan bantuan rakyat yang terdampak dari adanya pembatasan sosial yang berlaku. Selanjutnya, kata dia, mekanisme alokasi anggaran pos-pos tersebut tidak dibuat rumit agar masyarakat bisa memahami dengan seksama.
“Institusi pelaksanaannya harus proaktif dan cepat dalam melakukan respons, serta adanya hotline yang mudah diakses dan tanggap dalam menyikapi persoalan,” ucapnya.
Realokasi anggaran itu juga disuarakan Wakil Ketua Komisi XI, Amir Uskara. Dia meminta pemerintah melakukan hal tersebut untuk penanganan Covid-19 di Tanah Air. Mengingat, kata dia, salah satu dampak pandemi Covid-19 ialah merosotnya ekonomi secara global.
Maka itu, pemerintah harus mengambil langkah taktis guna meredam dampak negatif pandemi virus Covid-19. “Salah satunya dengan menambah paket stimulus yang dialokasikan langsung ke sektor kesehatan dan sektor ekonomi,” ucap Amir. (ASF)