Indonesiainside.id, Samarinda – Turunnya permintaan barang selama pemberlakuan libur di rumah, mengakibatkan stabilnya harga-harga kebutuhan pokok kelompok makanan, minuman dan tembakau di Kalimantan Timur.
Akibat surat edaran Gubernur Kaltim yang melarang aktivitas orang di luar rumah untuk menekan penyebaran virus Covid-19, ternyata turut berdampak pada menurunnya permintaan di tiga kelompok tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Tutuk SH Cahyono menjelaskan jika pembatasan aktivitas masyarakat dalam rangka mitigasi penyebaran Covid-19, mulai berdampak pada warga, khususnya pada usaha rumah makan dan kuliner lainnya.
“Di sisi lain, penurunan permintaan ini juga dibarengi dengan lancarnya pasokan barang bahan makanan dari luar Kaltim dan distribusi yang tidak terganggu ke seluruh wilayah Kaltim,” ujarnya pada Kamis (2/4).
Ditambahkannya, berdasarkan laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga daging ayam ras segar turun dari rata-rata Rp35.450/Kg pada bulan Februari menjadi Rp32.450/Kg pada bulan Maret. Begitu juga dengan harga bawang putih yang sempat menyentuh harga Rp52.500/Kg pada bulan sebelumnya menjadi turun ke harga Rp46.000/Kg.
Ditambahkan jika deflasi juga turut dipengaruhi oleh transportasi angkutan udara yang mengalami penurunan baik di Samarinda maupun di Balikpapan.
“Menurunnya permintaan angkutan udara ini terkait dengan imbauan pemerintah untuk tidak bepergian ke wilayah atau daerah yang menjadi sumber penyebaran Covid-19. Beberapa daerah yang “dilarang” untuk didatangi adalah kota Jakarta, Yogyakarta, Bogor, Solo, Surabaya dan Denpasar.
Diakui Tutuk, kedalaman deflasi Kaltim sebesar -0,15 persen tertahan karena tekanan inflasi yang bersumber pada kenaikan harga emas dan perhiasan. Ini dipengaruhi dan sejalan dengan kenaikan harga emas dan perhiasan dunia.
‘Kami di Bank Indonesia tetap konsisten untuk memantau dan menjaga stabilitas harga serta bekerjasama dengan pemerintah daerah di tengah wabah Covid-19. Salah satu upaya yang kita lakukan adalah mengajak para pedagang pasar tradisional dan retail menyediakan layanan antar barang ke konsumen,” ujarnya.(YAN)