Indonesiainside.id, Mataram – Nilai ekspor Nusa Tenggara Barat (NTB), Februari atau di tengah wabah Covid-19 sebesar US$ 47.707.459. Ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 3.927,53 persen dibandingkan Januari 2020, sebesar US$ 1.184.534.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, mengungkapkan kenaikan ekspor Februari karena ada ekspor barang galian atau tambang non migas. Itu sebesar US$ 45.865.311. Kemudian di susul perhiasan atau permata sebesar US$ 798.002, serta ikan dan udang sebesar US$ 539.502.
“Ekspor Februari 2020 terbesar ditujukan ke Filipina sebesar 64,09 persen, kemudian disusul ke Korea Selatan yaitu sebesar 32,11 persen,” ungkap Suntono, di Kantor BPS Provinsi NTB, Rabu (2/4).
Tidak hanya ekspor, lanjutnya, impor juga mengalami kenaikan. Nilai impor pada Februari 2020 sebesar US$ 36.741.799. Ini mengalami kenaikan sebesar 16,32 persen dibandingkan impor Januari 2020 sebesar US$ 31.585.999. Sebagian besar Impor berasal dari negara Polandia 39,24 persen, Thailand 26,44 persen, dan Jepang 19,82 persen.
“Jenis barang impor dengan nilai terbesar adalah mesin-mesin pesawat mekanik, 45,38 persen. Sedangkan, gula dan kembang gula 26,44 persen, serta karet dan barang dari karet 19,95 persen,” terangnya.