Indonesiainside.id, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengngkapkan adanya mafia dalam impor alat kesehatan (alkes). Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengakui bahwa pasar alkes dalam negeri itu oligopoli.
“Hambatannya sekarang pemain-pemain lama tidak mau terganggu karena pasar alkes oligopoli. Pemain lama yang tidak mau lapaknya diganggu,” ungkap dia dalam Dialog Cross Check, Ahad (19/4).
Untuk itu, dia meminta Menteri BUMN membuka informasi soal mafia alkes tersebut. “Informasinya tertutup, maka itu lebih baik dibuka saja ke masyarakat,” ujar Martin.
Salah satu kesulitan pengadaan alat kesehatan dalam negeri, kata dia, karena tingginya komponen bahan baku impor. Termasuk di dalamnya obat-obatan dan alat pelindung diri (APD).
Untuk itu, Menteri Perdagangan sudah mempermudah perizinan impor alkes. Meski izin dilonggarkan persyaratan kesehatan masih ada. “Sehingga tidak semua bahan baku masuk ke dalam negeri karena tidak memenuhi syarat kesehatan dari Menteri Kesehatan,” jelas Martin.
Dia meminta Menteri Perdagangan untuk diumumkan secara terbuka atau membuat konferensi pers soal persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengimpor bahan baku alkes. “Siapa saja yang memenuhi syarat ini untuk melakukan importasi,” tambahnya.
Persoalan hinga kini Indonesia masih tergantung bahan baku alkes. Menurut dia, ini harus segera diselesaikan karena sudah sejak lama tertunda. “Sehingga ada permasalahan wabah pandemi Covid-19 kita menjadi panik,” ujar dia. (MSH)