Indonesiainside.id, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis 55 point di level Rp15.467 pada perdagangangan hari ini. Salah satu penyebabnya anjloknya harga minyak mentah ke level terendah.
“Harga minyak mentah anjlok ke level terendah karena pasokannya berlebih dan para produsen kehabisan tempat untuk menampung. Sejalan dengan itu, permintaan juga nyaris nihil karena kebijakan social distancing membuat sepertiga populasi dunia berdiam diri di rumah masing-masing,” ungkap Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim di Jakarta, Selasa (21/4).
Penyebabnya adalah pandemi virus corona yang menyerang hampir seluruh negara-negara di dunia. WHO mencatat pasien positif corona di seluruh dunia mencapai 2,40 juta dengan jumlah orang meninggal sebanyak 165.237 kasus.
Kemudian adanya spekulasi mengenai kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un setelah menerima informasi dalam kondisi kritis pasca operasi kardiovaskular pekan lalu. Akibatnya menyulut kekhawatiran memburuknya hubungan Korea Selatan dan Korea Utara di masa mendatang.
Imbasnya, kata dia, pasar kembali bergejolak karena belum tahu pasti siapa yang akan memimpin Korea Utara mendatang. Sebagai informasi Korea Utara diketahui telah diperintah oleh satu keluarga sejak dibentuk setelah Perang Dunia II.
Selain itu, Bank Sentral AS berencana akan kembali mengelontorkan paket stimulus sebesar $450 miliar yang diperuntukan untuk bisnis kecil dan rumah sakit yang terkena dampak akibat pandemi virus corona. Dalam minggu ini kongres AS akan bersidang dan kembali memberikan suara pada paket baru senilai $ 450 miliar tersebut.
Sementara di dalam negeri, pada bulan April permintaan untuk dollar meningkat karena banyak perusahaan-perusahaan yang listing di bursa harus membayar deviden kuartal I. “Sehingga permintaan untuk dollar relatif cukup tinggi,” ujar Ibrahim.
Dengan tingginya kebutuhan dollar maka Bank Indonesia kembali turun ke pasar guna melakukan intervensi dalam perdagangan DNDF yaitu pasar valas, Obligasi dan SUN. “Sehingga bisa membantu pasar kembali kondusif,” terang dia. (MSH)