Indonesiainside.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, memberikan alasan kenapa Tokopedia dan BukaLapak bisa bergabung menjadi mitra digital platform pelatihan Kartu Prakerja. Padahal konsentrasi bisnis kedua perusahaan itu ialah untuk belanja.
“Kita tahu Tokopedia dan BukaLapak itu konsentrasi bisnisnya untuk berbelanja tapi kenapa bisa bergabung ke Kartu Prakerja?. Karena kedua perusahaan itu memenuhi persyaratan, yaitu bisa mencakup seluruh nasional,” ujar Denni, di telekonferensi Kartu Prakerja, Jakarta, Rabu (22/4).
Perlu diketahui, di dalam pasal 47 ayat (3) pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 3 Tahun 2020, dijelaskan bahwa platform digital yang ingin turut serta dalam program Kartu Prakerja harus memenuhi kriteria, sebagai berikut:
a. memiliki cakupan layanan minimal berskala nasional;
b. memiliki sistem informasi dan teknologi yang memadai dan dapat mendukung Program Kartu Prakerja;
c. memiliki portal, situs atau aplikasi daring melalui internet yang digunakan untuk fasilitasi Program Kartu Prakerja;
d. memiliki kerja sama dengan Lembaga Pelatihan yang memiliki program pelatihan berbasis Kompetensi Kerja.
Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3). Untuk platform digital yang dikelola swasta, harus berbadan hukum Perseroan Terbatas dan memiliki izin usaha.
Sebagai informasi, Permenko tersebut diundangkan pada 27 Maret 2020. Sementara, penandatanganan kerja sama antara pemerintah dengan platform digital mitra Kartu Prakerja dilakukan pada 20 Maret 2020.
Perlu diketaui juga, peserta Kartu Prakerja bisa memilih pelatihan yang diinginkan di platform digital mitra resmi program Kartu Prakerja, yaitu Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Maubelajarapa, BukaLapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijarmahir, dan Sisnaker. (MSH)