Indonesiainside.id, Jakarta – Harga minyak naik sekitar 10 persen pada Kamis (23/4) karena beberapa negara Asia mulai membeli minyak mentah. Minyak mentah berjangka internasional, Brent, diperdagangkan pada USD22,22 per barel, atau naik 9,6 persen, setelah ditutup pada UD20,27 pada Rabu (22/4).
Di saat yang sama, minyak mentah berjangka Amerika, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada USD15,37 bph, yang naik 11,5 persen, setelah menutup sesi sebelumnya pada USD20,27 bph.
Beberapa kilang minyak di Cina, India, Jepang dan Korea Selatan mengambil keuntungan dengan mulai membeli minyak mentah setelah harga minyak anjlok. Namun, persediaan minyak mentah AS juga menunjukkan peningkatan yang kemudian terus menekan harga.
Menurut Energy Information Administration (EIA), persediaan minyak mentah komersial di AS naik 15 juta barel menjadi 518,6 juta barel hingga 17 April. Data EIA juga menunjukkan penurunan output di AS yang dapat mengurangi beberapa peningkatan pasokan yang melimpah di negara ini.
Produksi minyak mentah di AS menurun 110.000 barel per hari menjadi sekitar 12,2 juta barel per hari hingga 17 April. (MSH/AA)