Indonesiainside.id, Jakarta – Realisasi penyaluran biodiesel kuartal pertama tahun ini hanya mencapai 2,17 juta kilo liter atau 90,4 persen dari purchase order (permintaan pembelian/PO) sebesar 2,4 juta kilo liter.
Terjadi penurunan permintaan penggunaan biodiesel jenis B-30 atau campuran 30% biodiesel ke dalam BBM jenis solar karena wabah Covid-19
“Terjadi penurunan demand dari penggunaan B-30 yang secara langsung akan mengurangi penggunaan biodiesel,” kata Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Hariyanto, Kamis(23/4).
Pada Januari volume penyaluran biodiesel terserap sebesar 699,5 ribu KL atau 87,53 persen dari PO sebesar 789,64 ribu KL.
Pada Februari, realisasi sempat mengalami pertumbuhan yang positif dengan menyentuh angka 756,96 ribu KL atau 94,72 persen dari PO, yaitu 799,3 ribu KL.
Kemudian pada Maret, pemanfaatan biodiesel kembali mengalami penurunan dengan hanya terserap 713,86 ribu KL atau 89,32 persen dari PO, yaitu 809,95 ribu KL.
Sebenarnya konsumsi biodiesel sejak 2017 terus mengalami peningkatan. Pada 2018, konsumsinya sebesar 3,55 juta KL atau meningkat 49 persen dibandingkan 2017 sebesar 2,37 juta KL.
Peningkatan ini dilatarbelakangi oleh perluasan insentif B20 ke sektor Non Public Service Obligation (PSO).
Kebijakan tersebut berlanjut hingga 2019 sehingga konsumsi biodiesel berada pada angka 6,37 juta KL.
Realisasi ini belum termasuk tambahan volume biodiesel untuk kebutuhan uji coba B30 di akhir 2019.(EP/aa)