Indonesiainside.id, Makassar – Pandemi Covid-19 juga membawa dampak besar bagi kehidupan para petani di Sulawesi Selatan. Utamanya bagi petani jagung, dimana harga jual tinggi sementara harga beli di petani terpuruk, jatuh sangat rendah.
Karena itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, mengajak, bupati dan wali kota menyelamatkan petani ditengah wabah Covid-19 ini. Kata dia, petani jagung paling merasakan dampaknya, dimana Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp3.150, namun harga ditingkat petani hanya Rp1.300 tidak ada perubahan. “Ayolah kita bantu petani kita utamanya bagi mereka yang kena dampak covid ini. Kasihan petani harga sangat jatuh,” katanya, Senin (27/4).
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini, menegaskan, untuk menata perdagangan dengan baik agar petani merasakan kesejahteraan. Kata dia, pemerintah harus mampu potong rantai perdagangan agar petani tidak dirugikan.Dia menegaskan, masalah selisih harga jagung ditengah wabah pendemi Covid-19 sangat tidak wajar.
Dosen fakultas pertanian Unhas ini, kembali menjelaskan, jika perdagangan mengambil untung yang wajar itu tidak masalah. Tetapi kalau harga di tingkat industri Rp3.250 masa ditingkat petani masih Rp1.300.
Menurutnya, mengenai harga sudah menjadi tugas pemerintah untuk menentukan. Jadi sebenarnya perlindungan sudah ada, cuman memang yang bermasalah ini rantai perdagangan yang ada di bawah.(PS)