Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan harga bawang merah akan segera turun. Pasalnya harga di pasar masih tinggi sekitar Rp50.000per kilogram (kg).
Berdasarkan data Early Warning System (EWS) dari Ditjen Hortikultura Kementan menunjukkan panen bawang merah pada bulan Mei di 18 sentra utama diperkirakan seluas 8.958 hektar (ha). Maka produksi akan mencapai 67 ribu ton.
Sementara kebutuhan wilayah Jabodetabek pada bulan Mei ditaksir sebanyak 14.549 ton. “Dari angka tersebut produksi bawang merah diyakini mencukupi,” ujar Direktur Jendral Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, Senin (04/5).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan intensif terhadap pasokan 11 bahan pangan pokok, salah satunya bawang merah. Dia pun mengakui beberapa tempat dijumpai kenaikan harga, akibat panen raya yang mundur.
Prihasto yakin pasokan dan harga bawang merah secara nasional, berangsur normal seiring panen raya di beberapa sentra dalam waktu dekat. “Memang terjadi pergeseran musim tanam akibat anomali iklim. Akibatnya jadwal panen raya juga sedikit bergeser,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya akan membantu bila diperlukan subsidi ongkos kirim. Kemudian akan melakukan operasi pasar bila terjadi harga tidak wajar di pasaran.
Mengacu data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional harga bawang merah sebesar Rp48.850 per kg. Sementara didasari Informasi Pangan Jakarta harga rata-rata mencapai Rp52.297 per kg.(PS)