Indonesiainside.id, Jakarta – Produk kesehatan dan makanan menjadi produk yang diburu masyarakat menjelang lebaran. Bahkan Tokopedia mencatat nilai penjualan masker meningkat 197 kali dibanding bulan-bulan sebelumnya.
External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengatakan, tren penjualan menunjukkan bahwa kategori kesehatan, keperluan rumah tangga, makanan dan minuman merupakan tiga kategori produk yang meningkat signifikan menjelang lebaran. Kategori perawatan Kesehatan dan pribadi juga mengalami kenaikan transaksi hampir tiga kali lipat selama Maret 2020.
Hand sanitizer, vitamin dan masker masih menjadi produk yang banyak dicari masyarakat di kategori Kesehatan. “Nilai penjualan masker tercatat meningkat 197 kali dibanding bulan-bulan sebelumnya. Di sisi lain, ada satu waktu dimana dalam 42 menit, 72.000 hand sanitizer terjual habis oleh masyarakat dari berbagai wilayah Indonesia,” ujar Ekhel kepada Indonesiainside.id, Kamis (21/5).
Dalam kategori Keperluan rumah tangga, produk paling diburu mencakup disinfektan, tisu dan air purifier. Sedangkan dari kategori kakanan dan minuman, penjualan daging sapi, jahe dan kurma, serta produk kopi kekinian mengalami peningkatan signifikan.
“Hal ini terbukti dari data internal Tokopedia yang menyebutkan bahwa makanan dan minuman adalah salah satu kategori paling diburu masyarakat,” kata dia.
Tokopedia di sisi lain terus mendukung gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia lewat berbagai program. Upaya ini ditujukan untuk mengakselerasi adopsi digital bagi para pelaku usaha, khususnya Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) agar bisnis yang masih sepenuhnya dikelola luring, dapat segera beroperasi kembali dengan membuka kanal daring.
Dia mencontohkan, kini sudah ada lebih dari 1.000 pelaku usaha kopi dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia yang bergabung dalam #SatuDalamKopi dan mulai berjualan daring lewat Tokopedia: Tuku, Dua Coffee dan lainnya. Di sisi lain, penjual rendang seperti Uni Etty dan pebisnis lainnya memilih memanfaatkan platform daring untuk menjual makanan dan minuman kepada masyarakat bahkan di luar daerah.
“Mereka adalah contoh pelaku usaha; UMKM di Indonesia yang terus berupaya beradaptasi di tengah pandemi, mulai dengan mempercepat adopsi digital hingga menyesuaikan varian produk. Tidak terkecuali dengan menjual parsel edisi Ramadan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran,” terang Ekhel Chandra. (MSH)