Indonesiainside.id, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memastikan stabilisasi harga beras dan gula melalui operasi pasar yang dilaksanakan di seluruh Indonesia berjalan lancar. Meskipun berdasarkan pantauan di lapangan harga gula pasir masih melambung di level Rp17.500 per kilogram (kg) dari harga normal Rp12.500 per kg.
“Stablisasi harga adalah tugas dari pemerintah, maka Bulog akan habis-habisan melaksanakan amanah tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi krisis seperti sekarang,”kata dia, Jumat (22/5).
Buwas menjelaskan, berdasarkan pantauan harga beras sudah kembali normal sejak awal kemunculan wabah Covid-19 ini pada awal Maret lalu. Sedangkan harga gula mulai terasa normal sejak Bulog melakukan operasi pasar khusus gula secara serentak ditanah air sejak awal Mei 2020.
Padahal, kata dia, sebelumnya sempat harga beras dan gula mahal akibat kelangkaan bahan pangan pokok tersebut. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk menaikkan harga di tengah situasi saat ini.
Untuk itu, Bulog menjamin ketersediaan beras bisa bertahan hingga akhir tahun dengan stok beras yang dikuasai Bulog sebesar 1,4 juta ton yang tersebar merata di seluruh Indonesia. “Sedangkan dengan stok gula yang mulai langka, sejak November 2019 Bulog sudah mengajukan izin impor namun baru diberikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 7 April 2020,” ungkap Budi.
Harga beras kini berkisar di harga Rp 11.750 – 12.000 per kilogram (kg), sedangkan harga gula di pasaran ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kg. Bulog sendiri menjualnya seharga Rp11.900 per kg.
Budi waseso menjelaskan bahwa pada 5 Mei lalu, pihaknya telah menggelontorkan sedikitnya 22.000 ton gula yang baru datang dari India dan langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia guna menjamin stabilisasi harga dan ketersediaan stok gula di masyarakat. Impor gula tersebut baru sebagian dari izin impor yang diberikan Kemendag dari total permintaan sebanyak 50.000 ton.
“Sejak awal kami sudah mengantisipasi kelangkaan gula dan minta kuota impor gula pada akhir 2019, namun izin impor Bulog baru diberikan pada 7 April 2020. Sehingga menyebabkan suplai gula terlambat,” kata Mantan Kabareskrim itu.(PS)