Indonesiainside.id, Jakarta – Holding Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merestrukturisasi organisasi besar-besaran dengan merampingkan seluruh jumlah direksi anak perusahaan Grup PTPN, mulai dari PTPN I sampai dengan PTPN XIV. Perombakan organisasi ini sebagai bagian dari optimalisasi proses transformasi guna memperkuat peran perusahaan sebagai penopang ekonomi nasional.
“Pergantian ini sejalan dengan program transformasi grup perusahaan yang berkomitmen untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan terus melakukan perubahan dalam mencapai target perusahaan sehingga dapat memberi kontribusi besar bagi perekonomian nasional,” ungkap Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Muhammad Abdul Ghani di Jakarta, Kamis, (27/5).
Dalam struktur sebelumnya, setiap anak perusahaan memiliki sampai empat direksi. Sedangkan di struktur organisasi baru ini, setiap anak perusahaan hanya akan memiliki satu direktur.
Menurut dia, untuk melaksanakan peran besar yang diamanatkan pada Grup PTPN, perlu dilakukan penguatan organisasi induk dan anak perusahaan serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. ”Tahun 2020 ini, peran Holding Perkebunan Nusantara yang sebelumnya sebagai Strategic Holding berubah menjadi Operational Holding,” ujar dia.
Fungsi utama dan perencanaan strategis perusahaan, yakni seluruh keputusan terkait investasi (on farm dan off farm), kebijakan komoditi, portofolio bisnis, pengembangan bisnis baru, pemasaran, inisiatif optimalisasi dan divestasi aset, pendanaan dan manajemen kas, serta sumber daya manusia dikendalikan sepenuhnya oleh Holding.
Sementara itu, anak perusahaan fokus kepada kegiatan operasional dengan pengawasan dan evaluasi kinerja oleh Holding. Oleh karena itu, pada struktur organisasi baru ini, setiap anak perusahaan hanya akan memiliki satu direktur.
Struktur baru ini bertujuan untuk menciptakan soliditas organisasi yang kuat dalam mencapai tujuan perseroan. Dengan demikian, PTPN Group diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan bisnis ke depannya.
Ghani menjelaskan bahwa transformasi bisnis ini merupakan serangkaian tahapan yang telah dilakukan sejak berdirinya Holding pada 2014. Namun belum menunjukkan hasil yang optimal baik dari sisi kinerja operasional maupun keuangan.
Oleh karena itu, perusahaan telah menetapkan enam program prioritas dalam rangka transformasi bisnis, yaitu operational excellence, restrukturisasi organisasi dan sumber daya manusia, divestasi aset, optimalisasi aset dan kemitraan, restrukturisasi utang dan restrukturisasi perusahaan.
“Jadi nantinya Holding memberikan arahan strategis serta melakukan pengawasan dan evaluasi, sedangkan anak perusahaan fokus mengelola kegiatan operasional dalam memproduksi komoditi yang telah ditetapkan Holding sehingga hasilnya akan lebih optimal,” kata Ghani.(PS)