Indonesiainside.id, Chicago – Harga emas berjangka mulai merangkak naik pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Selama tiga hari berturut-turut harga emas sempat anjlok.
Kenaikan harga emas terangkat oleh meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina. Di sisi lain kenaikan harga emas ini memangkas keuntungan di sesi awal harga saham, menyusul kenaikan di Wall Street.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik 1,5 dolar AS atau 0,09 persen. Harganya ditutup pada 1.728,30 dolar AS per ounce (28,35 gram).
Emas berjangka melemah 1,4 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.726,8 dolar AS pada Rabu (27/5). Harganya sempat jatuh 29,9 dolar AS atau 1,72 persen menjadi 1.705,60 dolar AS pada Selasa (26/5). Lalu turun 8,20 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.726,40 dolar AS pada Senin (25/5).
“Ekuitas AS telah mendapat dukungan sepanjang hari,” kata Phil Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago. Ia menambahkan banyak investor melikuidasi posisi emas mereka karena takut kehilangan perdagangan ekuitas.
Adapun indeks utama Wall Street naik, didorong oleh kenaikan saham kesehatan dan teknologi. Namun, harga emas didukung oleh tanda-tanda baru pukulan ekonomi dari virus corona, serta meningkatnya ketegangan AS-Cina. Pemerintahan Trump mencari opsi untuk menghukum Cina atas pengetatan cengkeramannya terhadap Hong Kong.
“Kami melihat ketegangan meningkat antara AS dan Cina. Buih pasar masih dengan sekumpulan data ekonomi negatif dan itu jelas mendukung pasar emas,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Emas juga mendapat dukungan karena laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (28/5). Denaer AS menempatkan klaim pengangguran awal pada 2,12 juta pekan lalu, angka yang sesuai dengan harapan, tetapi masih dekat level rekor tertinggi.
Langkah-langkah stimulus besar cenderung mendukung emas. Logam mulia ini sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 21 sen atau 1,18 persen, menjadi ditutup pada 17,967 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 10 dolar AS atau 1,14 persen, menjadi menetap ada 868,1 dolar AS per ounce. (Ant/AS)