Indonesiainside.id, Amman–Maskapai penerbangan ternama Jerman Lufthansa berencana akan memangkas 22.000 pekerja dalam upaya mengatasi masalah penurunan penerbangan. Keputusan ini dilakukan akibat pandemi Covid-19, tulis kantor berita Yordania, Petra hari Kamis (11/6).
Dilansir dari BBC, Jumat (12/6), Lufthansa memprediksikan lambatnya pemulihan permintaan transportasi udara. Lufthansa memprediksikan hanya akan mengoperasikan sekitar kurang dari 100 pesawat akibat krisis.
Maskapai Lufthansa mengatakan separuh dari pemutusan hubungan kerja ada di Jerman dan berharap langkah itu akan disetujui oleh serikat pekerja pada 22 Juni. “Langkah ini bertujuan untuk membuka jalan untuk mempertahankan sebanyak mungkin pekerjaan di Grup Lufthansa,” kata perusahaan itu.
Maskapai ini mempekerjakan lebih dari 135.000 karyawan di seluruh dunia, setengah dari mereka berlokasi di Jerman. Bulan lalu, Lufthansa menyepakati dana penyelamatan sebesar 9 miliar euro atau setara sekira Rp 144,3 triliun (kurs Rp 16.039 per euro) dari pemerintah Jerman. Dana ini untuk menyelamatkan Lufthansa dari risiko kolaps.
“Tanpa ada pengurangan signifikan dalam biaya personel selama krisis, kita akan kehilangan kesempatan untuk dapat kembali memulai dengan lebih baik dari krisis dan Lufthansa Group akan bangkit dari krisis dengan lebih lemah,” kata Direktur Sumber Daya Manusia Lufthansa Michael Niggemann. (NE)