Indonesiainside.id, Jakarta – Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan perusahaan BUMN itu akan melakukan uji coba avtur hijau (green avtur) di Kilang Cilacap untuk uji coba produksi green avtur pada akhir tahun 2020. Rencana uji coba tersebut akan dilakukan setelah sebelumnya sukses melakukan uji coba produksi Green Diesel D100 di Kilang Dumai sebesar 1000 barel per hari.
“Uji coba green avtur ini merupakan bagian dari roadmap pengembangan bio-refinery Pertamina dalam rangka mewujudkan green energi di Indonesia,” jelas Nicke dalam keterangan resmi, dikutip Jumat(24/7).
Nicke menjelaskan pada akhir 2020 akan dilakukan uji coba produksi green avtur yang pertama dengan co-processing injeksi 3 persen minyak kelapa sawit atau CPO yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities, dan baunya (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil / RBDPO) di fasilitas existing Kilang Cilacap.
Dia mengatakan selain Kilang Dumai yang sudah berhasil mengolah 100 persen minyak sawit menjadi Green Diesel D100, Pertamina juga akan membangun dua Standalone Bio-refinery lainnya yaitu di Cilacap dan Plaju.
Nicke mengatakan Standalone Bio-refinery di Cilacap nantinya dapat memproduksi green energy berkapasitas 6.000 barel per hari dan Standalone Bio-refinery di Plaju dengan kapasitas 20.000 barel per hari.
“Kedua standalone Biorefinery ini kelak akan mampu memproduksi green diesel maupun green avtur dengan berbahan baku 100 persen minyak nabati,” tambah dia.
Nicke menguraikan bahwa Pertamina terus melangkah sejalan dengan trend penyediaan energi dunia dengan mengupayakan hadirnya green energy.
Selain green diesel dan green avtur yang akan diuji coba, Pertamina juga telah melakukan uji coba green gasoline.
“Beberapa perusahaan dunia sudah dapat mengolah minyak sawit menjadi green diesel dan green avtur, namun namun Pertamina merupakan yang pertama di dunia untuk pengembangan green gasoline,” imbuh Nicke.
Pertamina mampu mengolah bahan baku minyak sawit hingga sebesar 20 persen injeksi dalam uji coba green gasoline yang telah diuji coba di fasilitas Kilang Plaju dan Cilacap sejak 2019 dan 2020.
Menurut Nicke, usaha Pertamina tersebut diwujudkan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan sumber daya dalam negeri dalam membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.
Nicke menambahkan bahwa green energy akan memanfaatkan minyak sawit yang melimpah di dalam negeri sebagai bahan baku utama sehingga produk energi hijau memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang sangat tinggi.
“Langkah ini juga positif karena akan untuk mengurangi defisit transaksi negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” lanjut dia.(EP/AA)