Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Selasa, 5 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Ekonomi

Rusia dan China Sama-Sama ‘Ngebut’ Tinggalkan Dolar Amerika

Eko Pujianto
Kamis, 30 Juli 2020 08:06 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China  Xi Jinping.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping.

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Moskow – Setelah bertahun-tahun melakukan upaya untuk melepaskan diri dari dominasi dolar AS dalam perdagangan, langkah Rusia dan China kini semakin nyata.

Pada kuartal pertama 2020, penggunaan dolar dalam perdagangan antara kedua negara turun di bawah 50 persen untuk pertama kalinya.

Sebagai gambaran, pada empat tahun lalu greenback menyumbang lebih dari 90 persen dari pembayaran transaksi antarkedua negara.

Menurut harian lokal Moskow, Izvestia, perlahan tapi pasti pemakaian dolar di Rusia menyusut menjadi 46 persen, dari 75 persen pada 2018. Sementara 54 persen perdagangan dilakukan dengan menggunakan mata uang lainnya yang terdiri dari Yuan Tiongkok (17 persen), Euro (30 persen), dan Rusia Rubel (7 persen).

Baca Juga:

Setelah Menang di Luhansk, Putin Perintahkan Serang Terus

Muhammadiyah Puji Langkah Indonesia Tengahi Konflik Rusia-Ukraina

Pengurangan penggunaan dolar dalam perdagangan internasional makin kuat karena perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan Cina. Hubungan antara kedua negara semakin memburuk pada tahun 2020, setelah politisi AS menuduh Beijing menyembunyikan informasi Covid-19 dan Presiden Donald Trump menyebut penyakit itu sebagai “Virus China” dan “Flu Kungfu”.

Langkah yang dilakukan Rusia dan China juga merupakan solusi untuk menghindari sanksi dari AS, yang gemar memberikan sanksi sepihak.

“Baik Tiongkok maupun Rusia tidak puas karena hampir semua pembayaran internasional menggunakan dolar Amerika. Kami butuh opsi lainnya. Kami butuh otonomi yang lebih banyak,” kata Duta Besar Rusia untuk Tiongkok Andrey Denisov.

Pada bulan Januari, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjelaskan bahwa Moskow melanjutkan “kebijakannya yang bertujuan untuk menghapuskan penggunaan dolar secara bertahap” dan mencari peluang membuat kesepakatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan, jika memungkinkan.

Lavrov menyebut penolakan terhadap penggunaan dolar menjadi “respons objektif terhadap ketidakpastian kebijakan ekonomi AS dan penyalahgunaan Washington terhadap status dolar sebagai mata uang cadangan dunia.

Dominasi dolar juga memudar dalam perdagangan Rusia dengan bagian dunia lainnya, seperti Uni Eropa. Sejak 2016, perdagangan antara Moskow dan blok tersebut terutama menggunakan mata uang Euro, dan saat ini berada di angka 46 persen.(EP)

Tags: chinaDolarRusia
Berita Sebelumnya

Tuntut Kenaikan Gaji, Tenaga Layanan Kesehatan Nasional Inggris Demo PM Boris Johnson

Berita Selanjutnya

Sambut Idul Adha, MUI Imbau Umat Bersabar dalam Disiplin Protokol Kesehatan

Rekomendasi Berita

Gaji ASN, Jalan Tol, Siapa Punya?
Ekonomi

Tersedianya Jalan Tol Dorong Hunian di Kawasan Bandung Makin Prospektif 

30 Juni 2022
Cileunyi Area Prospektif di Bandung Timur
Ekonomi

Cileunyi Area Prospektif di Bandung Timur

30 Juni 2022
Hunian di Area Buahbatu, Bandung Timur Alami Penurunan Harga
Ekonomi

Hunian di Area Buahbatu, Bandung Timur Alami Penurunan Harga

30 Juni 2022
anwar abbas
Headline

Ekonomi Terseok, 80% UMKM Gulung Tikar, Anwar Abbas: Regulasi Tak Berpihak pada Rakyat

18 Juni 2022
Lebih 500 Petugas PLN Jabar Disiagakan untuk Jaga Keandalan Listrik Selama Lebaran
Headline

PLN Butuh Modal Rp17,96 Triliun untuk Hadirkan Energi Berkeadilan bagi Seluruh Masyarakat

16 Juni 2022
Imigrasi Wonosobo Bakal Perketat Pengawasan Orang Asing
Ekonomi

Resmi, Pemerintah Naikkan Tarif Listrik

13 Juni 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Setelah Menang di Luhansk, Putin Perintahkan Serang Terus

05/07/2022 16:48

Risalah

Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain
Risalah

4 Yang Membuat Orang Sombong: Tambahnya Harta, Ilmu dan Taat

4 Juli 2022
Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah
Headline

Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah

20 Juni 2022
Hujan Iringi Prosesi Penggantian Kiswah Ka’bah
Headline

6 Keutamaan Haji dan Manfaatnya

20 Juni 2022
Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha
Risalah

Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha

20 Juni 2022

Berita Terkini

Presiden Rusia: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Kebebasan Beragama

Setelah Menang di Luhansk, Putin Perintahkan Serang Terus

05/07/2022 16:48
Bupati Zaki Undang 12 Negara Hadiri PNLG Summit Meeting di Tangerang

Bupati Zaki Undang 12 Negara Hadiri PNLG Summit Meeting di Tangerang

05/07/2022 16:20
14 Tahun Berkiprah, Ini Sepak Terjang AQL di Dunia Dakwah dan Pendidikan

14 Tahun Berkiprah, Ini Sepak Terjang AQL di Dunia Dakwah dan Pendidikan

05/07/2022 15:09
Benarkah ACT Mendanai Terorisme?

Benarkah ACT Mendanai Terorisme?

05/07/2022 14:09
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved