Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Ekonomi

Bertahan di Masa Resesi, Stimulasi Konsumsi dan Kinerja UMKM

Oleh INI Network
Minggu, 08/11/2020 09:30
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

FacebookTwitterWhatsapp

Indonesiainside.id, Jakarta – Stimulasi konsumsi dan kinerja UMKM menjadi pilihan kebijakan yang cukup efektif untuk bertahan di masa resesi dan pandemi sekarang ini.

Kebijakan-kebijakan terbaru yang berdampak pada penurunan daya beli harus dihindari, sementara stimulus untuk UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) perlu diupayakan tepat sasaran dan tepat guna.

Lazimnya pada periode resesi, satu-satunya mesin pertumbuhan yang masih layak diandalkan hanya konsumsi masyarakat dan pemerintah.

Mengharapkan kontribusi dari pertumbuhan ekspor dan investasi langsung jelas tidak realistis. Salah satu indikator dari resesi global adalah melemahnya permintaan pasar atas semua produk ekspor.

Baca Juga:

Indonesia Dinilai Kebal Ancaman Resesi

Wapres, Ketua MPR, hingga Warganet Ramai-Ramai Sambut Rakernas PKS

Akibatnya, pertumbuhan ekspor turun atau maksimal stagnan. Lalu, karena pandemi global COVID-19 menyebabkan ketidakpastian yang berlarut-larut, kegiatan penanaman modal langsung pun harus menunggu hingga terwujudnya kepastian baru. Bagi investor, kepastian menjadi faktor penting untuk membuat kalkulasi.

Resesi dengan segala akibatnya sudah dirasakan sebagian besar masyarakat sepanjang periode kuartal III-2020.

Ketika beberapa hari lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 minus 3,49 persen, ini tak lebih dari konfirmasi data. Sebab, bukankah kerja pemulihan ekonomi sudah dimulai oleh Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) dengan beragam stimulus bernilai ratusan triliun rupiah.

Sepanjang periode resesi, menstimulasi permintaan atau konsumsi dalam negeri, baik rumah tangga maupun pemerintah, menjadi sangat penting agar tidak semua mesin pertumbuhan lumpuh. Merawat atau menstimulasi konsumsi akan mendorong permintaan.

Dengan adanya permintaan, mesin-mesin produksi akan bekerja. Mesin produksi yang bekerja tentu memerlukan keterlibatan para pekerja pula, baik di pusat produksi maupun pada jaringan distribusi.

Setelah mengalami kontraksi cukup dalam pada kuartal II-2020, konsumsi rumah tangga dilaporkan mulai membaik pada kuartal III-2020 walaupun masih di zona negatif.

Menurut BPS, konsumsi rumah tangga masih tumbuh negatif 4,04 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, terlihat membaik jika dibandingkan dengan kuartal II-2020 yang kontraksinya sampai 5,52 persen.

Kuartal II-2020 adalah periode awal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di banyak kota dan pemukiman, termasuk inisiatif banyak keluarga melakukan isolasi mandiri.

BPS juga mencatat bahwa kontraksi konsumsi itu tercermin dari penjualan eceran yang masih minus 9,64 persen. Memang, banyak kelompok masyarakat terlihat lebih menahan diri dan tetap berhati-hati dalam konsumsi.

Faktor yang paling diperhitungkan oleh banyak orang adalah dampak lanjutan dari pandemi COVID-19. Boleh jadi karena rumah tangga masih memrioritaskan pangan dan obat-obatan, penjualan eceran untuk produk sandang, bahan bakar, aksesoris, alat informasi dan komunikasi serta ragam produk lainnya tidak signifikan pertumbuhannya.

Pemerintah, sejauh ini, memang tidak melahirkan kebijakan yang dapat menurunkan daya beli. Sebaliknya, pemerintah coba merangsang konsumsi rumah tangga dengan memperbesar volume bantuan jaring pengaman sosial.

Stimulasi dari pemerintah itu diarahkan pada sekitar 50 juta hingga 60 juta rumah tangga. Pendekatan ini cukup efektif sehingga konsumsi rumah tangga mulai membaik di kuartal III-2020.

Jika saja jumlah kasus harian COVID-19 bisa turun dalam jumlah yang signifikan, semua kelompok masyarakat mungkin tidak ragu lagi untuk belanja kebutuhan lain di luar pangan dan obat-obatan. Selain itu, ruang publik yang kondusif juga mempengaruhi minat kelompok-kelompok masyarakat berbelanja.

Jangan lagi ada kerusuhan dari setiap unjuk rasa oleh siapa pun. Membakar dan merusak fasilitas umum hanya menimbulkan kesan suasana yang tidak kondusif. Bahkan, bagi sebagian orang, merusak dan membakar fasilitas umum itu justru menakutkan.

Kontribusi UMKM

Selain menstimulasi konsumsi rumah tangga, langkah strategis lainnya yang juga tidak kalah pentingnya adalah memompa produktivitas UMKM.

Fakta tak terbantahkan bahwa UMKM menjadi faktor sangat strategis dalam perekonomian nasional. Kontribusi UMKM, baik bagi pertumbuhan dan penyerapan lapangan kerja, sangat signfikan.

Kontribusi UMKM mencapai 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Lebih dari itu, UMKM menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.

Dari lingkup UMKM yang begitu luas dan sangat beragam, tersedia 99 persen dari total lapangan kerja. Konsumen UMKM juga mencakup puluhan juta rumah tangga.

UMKM yang produktif dan kompetitif bisa menjadi jawaban untuk masalah menurunnya konsumsi dan meningkatnya jumlah pengangguran akibat pandemi Covid-19.

Menurut BPS, jumlah pengangguran menjadi 9,77 juta orang pada Agustus 2020 karena penambahan sebanyak 2,67 juta orang.

Ada pekerja yang menerima PHK (pemutusan hubungan kerja) atau dirumahkan. Sedangkan Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, total pengangguran sudah mencapai 10,3 juta hingga September 2020.

Maka, dengan mendorong produktivitas UMKM, perannya untuk mereduksi ekses resesi ekonomi sekarang ini jelas sangat nyata.

Total unit UMKM mencapai 64,2 juta. Kalau diasumsikan per unit bisa menyerap satu-dua pekerja, ketahanan ekonomi nasional sepanjang periode resesi global sekarang ini pastinya cukup mumpuni.

Terlebih, tak hanya menyerap pekerja dalam jumlah yang signifikan, tetapi UMKM juga sudah terbiasa menyajikan ragam produk dengan harga terjangkau oleh konsumen kebanyakan.

Namun, UMKM di dalam negeri pun tak luput dari pukulan pandemi COVID-19. Dilaporkan bahwa tidak sedikit UMKM yang gulung tikar karena lemahnya permintaan atau anjloknya konsumsi masyarakat.

Kadin Indonesia mencatat, tak kurang dari 48,6 persen UMKM menutup usahanya sepanjang periode pandemi COVID-19. Data ini bisa melahirkan asumsi bahwa jumlah pengangguran bisa lebih besar dari jumlah yang terdeteksi oleh lembaga-lembaga pemerintah.

Karena itu, wajar jika pemerintah memberi perhatian khusus kepada UMKM. Per 5 Oktober 2020, realisasi anggaran stimulus untuk UMKM sudah mencapai Rp 83,9 triliun, atau 67,99 persen dari total pagu anggaran Rp123,47 triliun.

Semua pihak tentu berharap stimulus untuk UMKM itu efektif. Karena itu, penyalurannya harus tepat sasaran dan tepat guna.

Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI

(ant/msh)

Tags: Ketua MPRresesi ekonomi
Previous Post

Jalan Terjal Kini Menanti Joe Biden

Next Post

PM Malaysia Ucapkan Selamat ke Joe Biden

Rekomendasi Berita

Agrowisata Kampung Sawah Kabupaten Tangerang Jadi Percontohan Inovasi Integrated Farming
Ekonomi

Agrowisata Kampung Sawah Kabupaten Tangerang Jadi Percontohan Inovasi Integrated Farming

08/02/2023
Pagi Milenial, Kenali Lebih Dekat Awak Pesawat Ini sebelum Terbang
Ekonomi

Super Air Jet Tambah Penerbangan ke IKN dari Batam, Bandung dan Manado

08/02/2023
Inkonsistensi Aturan Picu Rendahnya Minat Investasi Tambang
Headline

DPR: Presiden Jokowi Jangan Lembek ke Freeport

06/02/2023
Perluas Lini Produksi, Daihatsu Tambah Investasi Rp2,9 Triliun
Headline

Perluas Lini Produksi, Daihatsu Tambah Investasi Rp2,9 Triliun

04/02/2023
Petani Pisang Ini Untung Rp2,5 Juta Setiap Minggu
Headline

Petani Pisang Ini Untung Rp2,5 Juta Setiap Minggu

04/02/2023
Bapenda Kabupaten Tangerang Buka Layanan Aktivasi SPPT PBB yang Terblokir
Ekonomi

Bapenda Kabupaten Tangerang Buka Layanan Aktivasi SPPT PBB yang Terblokir

03/02/2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Pembangunan Infrastruktur dan SDM Jadi Prioritas Musrenbang Kecamatan Kresek

Pembangunan Infrastruktur dan SDM Jadi Prioritas Musrenbang Kecamatan Kresek

09/02/2023 19:30
Sumut Jadi Bagian Penting Sejarah Pers Indonesia

Sumut Jadi Bagian Penting Sejarah Pers Indonesia

09/02/2023 17:00
Jadi Otak Pembunuhan dan Perampokan, Dua Kepala Desa di OKU Timur Ditangkap

Buronan Korupsi Harus Dikejar Hingga Dapat

09/02/2023 15:37
Ketua DPR: Pers Harus Independen

Ketua DPR: Pers Harus Independen

09/02/2023 14:33

Berita Populer

Agrowisata Kampung Sawah Kabupaten Tangerang Jadi Percontohan Inovasi Integrated Farming

08/02/2023 18:51

Gempa Bumi dan Tadabbur Ayat-Ayat Allah

07/02/2023 16:34

KLHK Diminta Tindaklanjuti Laporan Kerusakan Lingkungan PT Freeport di Mimika

07/02/2023 12:22

Jumlah Korban Gempa Turkiye dan Suriah Terus Bertambah

07/02/2023 10:16

Ikuti Kami

  • Tahun 2023 adalah Tahun Kelinci Air. Dianggap Memiliki arti khusus
yang dianggap bisa memberikan pesan untuk melewati tahun ini. Apa saja arti dari kelinci air? Simak infografis berikut.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#imlek #tahunbaruimlek #imlek2023 #chinesenewyear #tahunkelinci2023 #kelinciair #tahunkelinciair #infografis #indonesiainside
  • Semoga tahun baru imlek membawa berkah, kesehatan dan keberuntungan bagi kita semua.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#tahunbaruimlek #chinesenewyear #imlek #imlek2023 #tahunbaruchina #tahunkelinciair #tahunkelinci #indonesiainside
  • Komunitas motor gede meminta pemerintah untuk melegalkan pengendara moge melintas di jalan tol. Simak penjelasannya ya!

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#moge #motogede #mogemasuktol #jalanraya #motor #jalantol #indonesiainside
  • Pemprov DKI Jakarta tahun ini berencana menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) untuk mengurai kemacetan. Seluruh kendaraan bermotor akan dikenakan tarif ketika melintas di ruas tertentu.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#jalanberbayar #jalanraya #dkijakarta #indonesiainside #jalanjakarta
  • Dari kita untuk kita, menanam pohon sama dengan menanam harapan untuk kehidupan lebih baik.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#gerakansatujutapohon #pohon #menanampohon #indonesiainside
  • Pemerintah telah menyepakati dan menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023 melalui SKB 3 Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066/2022, Nomor 03/2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#harilibur #liburnasional #hariliburnasional #tanggalmerah #jadwallibur2023 #libur2023 #2023 #indonesiainside
Indonesiainside.id

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemilu 2024
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Podcast
    • Foto
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved