Indonesiainside.id, Beijing – China menjadi sentral pandemi Covid-19 yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Meski sempat mengalami lockdown di masa-masa awal pandemi, khususnya di Wuhan, namun China kini mulai bangkit.
Bahkan dari laporan yang disampaikan IMF atau bank dunia, ekonomi China menjadi satu-satunya yang tumbuh positif tahun ini selepas pandemi.
Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9% pada periode Juli – September, dibanding periode sama tahun lalu.
Kendati begitu, jumlah pertumbuhan ekonomi itu lebih rendah dari perkiraan ekonom, yakni sebesar 5,2%.
China sekarang menjadi negara yang memimpin pemulihan ekonomi global berdasar data produk domestik bruto (PDB) terbaru.
“Saya tidak berpikir angka itu buruk,” ujar Iris Pang, kepala ekonom China untuk ING di Hong Kong, dilansir BBC, dikutip Ahad(8/11).
“Lapangan kerja di China cukup stabil sehingga menciptakan konsumsi lebih banyak lagi.”sambungnya.
Perdagangan China juga menunjukkan pemulihan yang baik, dengan ekspor tumbuh 9,9% dan impor nai 13,2% dibanding September tahun lalu.
Tentu bukan hal mudah China mendapatkan hal itu setelah pandemi yang meluluhlantakkan wilayahnya.
Kini meski penularan sudah menurun, China ketat menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas. Termasuk di antaranya adalah aktivitas ekonomi agar negara tetap mendapatkan pemasukan.
Pameran di tengah Pandemi
Salah satu yang bisa dicontoh adalah pelaksaan ajang Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) tahun ini yang ikut terdampak pandemi.
Pameran ini menarik banyak peserta pameran dari seluruh dunia.
Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi COVID-19 yang ketat diterapkan selama acara yang sedang berlangsung tersebut.
Berikut ini penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan China International Import Expo/CIIE yang bisa dicontoh diterapkan di tanah air.

Adanya papan peringatan yang tersebar di area pameran yang senantiasa mengingatkan pengunjung akan cara pencegahan pandemi. Ini untuk menimbulkan kesadaran bahwa satu sama lain harus menjaga dirinya dan orang lain dari paparan virus ini.

Pengingat atau pembatas jarak antara pengunjung satu dengan lainnya. Protokol ini harus diikuti untuk menghindari penularan.

Setiap pengunjung juga diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki area pameran.

Panitia juga menyediakan cairan pembersih atau hand sanitizer yang diberikan kepada para pengunjung dengan bantuan sukarelawan dan juga di pos-pos tertentu.

Panitia juga mengatur meja bagi pengunjung yang ingin istirahat atau menyantap makanan. Ada pembatas khusus dari papan transparan.



Penerapan protokol kesehatan secara ketat melalui 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir kemudian menjaga jarak atau social distancing akan mengurangi potensi penularan Covid-19. Hal ini juga mesti dibarengi dengan menjaga kesehatan atau imun tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat serta olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup. (EP/xh)