Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo dalam arahannya saat memberikan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) APBN 2021, pada Rabu(25/11), menjelaskan anggaran belanja negara pada tahun depan difokuskan pada empat prioritas utama.
Dia menjelaskan fokus pertama tetap pada penanganan kesehatan akibat Covid-19 utamanya pada program vaksinasi.
“Oleh sebab itu, anggaran yang berkaitan dengan penguatan sarana prasarana kesehatan, laboratorium, penelitian, dan pengembangan yang sangat diperlukan,” jelas Presiden yang akrab disapa Jokowi di Istana Negara, Rabu.
Kemudian Presiden Jokowi menambahkan fokus kedua berkaitan dengan perlindungan sosial terutama bagi kelompok kurang mampu dan rentan.
Fokus ketiga terkait program pemulihan ekonomi terutama dukungan terhadap UMKM dan dunia usaha serta fokus keempat adalah reformasi struktural di bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial untuk membangun fondasi yang lebih kuat.
“Dalam APBN 2021 pemerintah mengalokasi belanja negara sebesar Rp2750 triliun tumbuh 0,4 persen dibandingkan alokasi belanja di APBN 2020,” ujar Presiden Jokowi.
Dia menguraikan alokasi anggaran ini terdiri dari belanja untuk kementerian/lembaga sebesar Rp1.032 triliun dan untuk transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp795,5 triliun.
“Tentu saja alokasi belanja tersebut akan kita manfaatkan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan prioritas pembangunan di berbagai bidang,” lanjut Presiden.
Dia menjelaskan alokasi anggaran tersebut antara lain diarahkan untuk kesehatan sebesar Rp169,7 triliun, pendidikan Rp550 triliun, infrastruktur Rp417,4 triliun, perlindungan sosial Rp408,8 triliun, ketahanan pangan Rp99 triliun, pembangunan bidang teknologi dan informasi Rp26 triliun, dan untuk sektor-sektor lainnya.
Presiden menjelaskan anggaran belanja pemerintah menjadi penggerak utama roda perekonomian pada saat ekonomi masih lesu.
Oleh karena itu, APBN 2021 harus segera dimanfaatkan dan dibelanjakan untuk menggerakkan ekonomi.(EP/AA)