Indonesiainside.id, Jakarta – Pengusaha dan politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno memiliki banyak julukan sejak maju menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Subianto. Dua di antaranya, Sandi dikenal sebagai Papa Online dan juga jagoan Partai Emak-Emak.
Pertarungan berlalu, Sandi masih kerap menjuluki diri dan juga masih sering dipanggil Papa Online. Selang satu tahun lebih kabinet berjalan, Sandi akhirnya menyusul pasangan lamanya yang terlebih dulu diangkat menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Hingga ditunjuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandi tak lupa kaum emak-emak yang banyak mengelu-elukannya saat masih menjadi cawapres. Momentum ini bertepatan juga dengan Hari Ibu, 22 Desember 2020.
Mengawali sambutannya, Sandiaga mengucapkan selamat Hari Ibu untuk seluruh emak-emak di pelosok nusantara. “Termasuk Ibu Risma, ibu saya, dan ibunya anak-anak saya, dan juga ibu-ibu yang ada di sini. Semoga dengan hari ibu ini kita bisa memberdayakan perempuan hebat dan perempuan mandiri,” kata Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan rasa syukurnya kepada Allah SWT dan berharap segala keputusan membawa keberkahan dan kebaikan ke depan. Mantan Ketua HIPMI itu mengaku amanah yang diberikan Presiden kepadanya sangat berat.
“Semoga Allah SWT meridhai dan memberikan kekuatan kita untuk keluar dari pandemi dan membangun pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih baik lagi,” katanya.
Dia mengaku baru saja pulih dari Covid-19 sampai kemudian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo mengemban amanah dan menggantikan Wishnutama Kusubandio. “Saya baru saja selesai dari pemulihan penyakit Covid-19 yang saya rasakan sendiri selama dua minggu terakhir,” kata Sandiaga Uno di Veranda Istana Merdeka Jakarta, Selasa (22/12), setelah pengumuman dan pengenalan calon menteri baru oleh Presiden Jokowi.
Saat menjabat nanti, Sandi bakal menerapkan strategi inovasi dengan menggunakan teknologi big data untuk menggarap dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19. “Strategi yang mungkin diadopsi adalah strategi inovasi dengan menggunakan teknologi, menggunakan pendekatan big data, pendekatan kekinian untuk memetakan baik dari segi potensi maupun penguatan,” katanya.
Dengan mengadopsi strategi itu, pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dipastikan bisa bertahan di tengah pandemi. Namun pertahanan yang dimiliki juga tidak semata survive.
“Bukan hanya survive, tapi juga thrive, survive and thrive, bertahan dan menangkap peluang untuk jadi pemenang. Strategi inovasi,” katanya.
Alumnus Wichita State University itu juga menekankan pentingnya adaptasi di tengah pandemi. Ia berpendapat penting bagi semua pihak untuk selalu mendahulukan kesehatan dan keselamatan, di setiap destinasi pariwisata dan di setiap lini ekonomi kreatif. Selain itu protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) menjadi satu hal yang juga penting ditunjang dengan kolaborasi yang baik.
“Kami akan berkolaborasi dengan semua pihak, pemerintah, lembaga, pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kota, pemerintah kabupaten, akademisi, universitas, maupun masyarakat, dan dunia usaha,” katanya.
Ke depan, dia berharap bisa mengoreksi hal-hal yang perlu diperbaiki di kementerian yang akan dipimpinnya itu. “Dan tentunya kita harus menjalankan kolaborasi, melanjutkan yang baik, dan mengkoreksi apa yang perlu diperbaiki,” kata pria yang lahir pada 28 Juni 1969 itu.
Sementara itu Wishnutama sesaat setelah nama Sandiaga Uno diumumkan Presiden akan menggantikannya, pria yang akrab disapa Tama itu mengunggah foto dirinya bersama Sandiaga Uno dilengkapi caption ucapan selamat. “Alhamdulillah Mas @sandiuno telah terpilih menggantikan saya untuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” tulisnya.
Kemudian ia melanjutkan: “Saya yakin di bawah kepemimpinan Mas Sandi, pariwisata dan ekonomi kreatif dapat segera bangkit bahkan bisa jauh lebih baik dari sebelumnya.” (Aza/Ant)