Indonesiainside.id, Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, Indonesia tengah membidik pengembangan game online sebagai produk ekspor andalan selain produk migas dan nonmigas.
Menurut dia, potensi game online sangat besar. Sementara produk digital Indonesia sangat beragam, namun belum tereksplorasi dengan maksimal. “Kita belum bisa mengkapitalisasi ini tapi harus dimulai,” ujar dia dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (9/2).
Negara lain, seperti China dan Korea Selatan menurut dia sudah memproduksi dan memasarkan game online dengan baik dan memberikan pendapatan besar Jerry tidak mengungkapkan berapa nilai bisnis game online di Korea Selatan, tapi laman statista.com mengungkapkan market value industri itu pada 2019 mencapai USD14 miliar dan diperkirakan pada 2022 bisa mencapai USD17,8 miliar.
“Ini harus kita dalami. Game online adalah salah satu produk unggulan ekspor Korsel, bahkan lebih besar dari K-Pop,” ujar dia.
Jerry mengaku sudah berkunjung ke salah satu studio pembuatan game online di Indonesia. Di tempat itu, semua tahapan pembangunan game online digarap oleh sumber daya lokal. Game tersebut kini sudah mempunyai komunitas penggemar dan berjalan dengan baik.
“Ini sudah digemari, meski belum sebesar game online popular yang lain,” ujar dia.
Game ini kata dia bisa diunduh dengan gratis, namun setelah masuk dan memainkannya beberapa fitur harus diakses dengan metode berbayar. “Kalau klik itu ada transaksi, ada nilai keluar masuk, itu adalah penghasilan. Kalau banyak yang main, akan banyak juga pendapatannya,” ujar dia.
Game developers di Indonesia, menurut dia, harus belajar promosi dan mengkapitalisasi produk ini. Menurut dia, ekspor produk digital juga lebih efisien dibanding produk konvensional seperti migas dan nonmigas.
Hanya lewat sebuah perangkat mobile, sudah bisa terjadi transaksi perdagangan. Beberapa game online asal Indonesia yang sudah mempunyai banyak penggemar antara lain “Dreadout 2” game tentang cerita petualangan horror. Ada juga “When the past was around”.
Kemudian “Lokapala: Saga of the six realism” game yang menceritakan tentang super hero lokal.
Penyelesaikan Perjanjian Perdagangan
Pemerintah juga menargetkan penyelesaian perjanjian perdagangan internasional sebagai strategi peningkatan ekspor luar negeri dengan memperluas pasar-pasar non-tradisional. Tahun ini ada 11 perjanjian internasional baik dalam kerangka kerjasama ekonomi komprehensif (CEPA) maupun Preferential Trade Agreement (PTA), maupun perjanjian perdagangan kawasan.
Perundingan CEPA saat ini sedang berlangsung dengan Uni Eropa dan Turki. Sedangkan perundingan PTA berlangsung dengan Pakistan, Bangladesh, Tunisia, Iran, Mauritius dan Maroko.
Sedangkan perjanjian kawasan sedang dirundingkan ASEAN Economics Community (AEC), ASEAN dengan India, Australia serta New Zealand. “Ada 11 perundingan, sebagian besar sudah ada green light, pertengahan tahun kita targetkan sudah bisa setengahnya,” ujar dia.
Sejauh ini Indonesia sudah mempunyai 22 perjanjian dagang baik bilateral maupun multilateral. “Ini juga jadi strategi, yaitu mendorong ekspor ke negara-negara yang telah menjalin kerja sama perdagangan dengan tarif rendah bahkan hingga 0 persen,” ujar dia. (Aza/AA)