Indonesiainside.id, Tokyo – Dolar AS turun ke level terendah terhadap mitra Australia dan mendekati level terendah terhadap pound Inggris di perdagangan Asia, Senin pagi, ketika kemajuan dalam mengekang infeksi virus corona meningkatkan sentimen untuk aset-aset berisiko (22/2).
Greenback juga tergelincir menuju level terendah terhadap dolar Selandia Baru saat para pedagang mencari mata uang yang memiliki hubungan dekat dengan perdagangan komoditas-komoditas global karena prospek ekonomi membaik.
Mata uang AS, yang sering dianggap sebagai aset aman selama masa ketidakpastian, kemungkinan akan turun lebih jauh karena lebih banyak investor fokus pada pemulihan ekonomi setelah pandemi virus corona yang terburuk, berlalu.
“Mata uang-mata uang komoditas dan pound sangat kuat terhadap dolar, dan tren ini tampaknya akan berlanjut,” kata Yukio Ishizuki, ahli strategi valuta asing di Daiwa Securities.
“Program vaksinasi Inggris membuat banyak kemajuan. Aktivitas ekonomi secara bertahap kembali normal di banyak tempat, yang memberikan tekanan pada dolar.” imbuhnya.
Dolar Australia mencapai 0,7892 dolar AS, tertinggi sejak Maret 2018 sementara mata uang Selandia Baru naik menjadi 0,7315 dolar AS, terkuat sejak April 2018.
Euro terakhir diperdagangkan pada 1,2124 dolar AS. Pound Inggris dibeli 1,4030 dolar AS, mendekati level tertinggi tiga tahun. Terhadap yen, dolar bertahan stabil di 105,45 yen.
Posisi jual (short positioning) dolar bersih turun minggu lalu menjadi 29,09 miliar dolar AS, merupakan level terendah sejak pertengahan Desember, menurut perhitungan Reuters dan data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC).
Posisi jual bersih dolar AS telah jatuh selama empat minggu berturut-turut, yang menunjukkan bahwa masih ada beberapa investor yang optimis tentang greenback.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang telah meningkat baru-baru ini, dan Amerika Serikat juga telah meningkatkan tanggapannya terhadap virus corona, yang akan memberi dolar sedikit dukungan, kata Ishizuki dari Daiwa.
Di pasar mata uang kripto, bitcoin turun sedikit menjadi 57.090 dolar AS, tetapi masih mendekati rekor tertinggi karena aset digital mendapatkan penerimaan yang lebih umum. Ether, mata uang kripto saingan, turun menjadi 1.918 dolar AS. (ant/lia)