Indonesiainside.id, Jakarta – Nissan Motor Co Ltd menjual seluruh sahamnya di Daimler AG yang berjumlah 16.448.378 lembar atau setara 1,54 persen dari saham keseluruhan milik Daimler.
Tanpa menyebut pembelinya, Nissan menjual saham Daimler itu dengan harga 69,85 euro per lembar atau senilai 1,149 miliar euro melalui penempatan kepada investor institusional melalui proses pembukuan yang dipercepat.
Hasil penjualan akan memungkinkan Nissan untuk lebih memperkuat dan meningkatkan daya saing bisnisnya, termasuk investasi kendaraan listrik, kata Nissan dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu.
Nissan mengatakan kemitraan industri antara Nissan dan Daimler tetap tidak berubah dan tidak terpengaruh oleh penjualan saham tersebut.
Kedua pihak terus berkolaborasi di beberapa bidang. Saham Daimler terdaftar di pasar yang diatur di bursa Stuttgart dan Frankfurt.
Sementara itu sebelumnya krisis pasokan semikonduktor yang mulai terasa sejak awal tahun semakin menjadi-jadi, membuat Nissan terpaksa menghentikan tiga pabriknya sebagai dampak kelangkaan komponen elektronik tersebut.
Nissan Motor telah menghentikan operasi di tiga pabrik di Amerika Utara, pembuat mobil itu mengatakan Jumat (14/5), karena kurangnya produksi semikonduktor yang penting.
Penutupan tersebut memengaruhi dua fasilitas di Amerika Serikat (AS)–di Smyrna, Tennessee, dan Canton, Mississippi–dan Pabrik 1 di situs Aguascalientes di Meksiko, mengutip laporan media Jepang, Kamis.
Nissan baru akan melanjutkan produksi di pabrik-pabrik itu pada Selasa dan Rabu pekan depan.
Meskipun tidak diumumkan dampak dari penghentian itu, banyak kalangan menilai penghentian pabrik tersebut akan memengaruhi pasokan beberapa model mobil Nissan, seperti SUV Rogue, sedan Altima yang dibuat di fasilitas Smyrna, dan SUV Murano yang diproduksi di Canton.(Red)