Indonesiainside.id, Washington– Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan AS (FDA) mengatakan Jumat (16/7) bahwa mereka sedang menyelidiki bagaimana bahan kimia penyebab kanker ditemukan di beberapa produk tabir surya yang ditarik oleh Johnson & Johnson.
Perusahaan farmasi pada hari Rabu secara sukarela menarik kembali lima produk tabir surya aerosol merek Neutrogena dan Aveeno dan menyarankan konsumen untuk berhenti menggunakan produk tersebut dan membuangnya setelah tes internal menemukan kadar benzena yang rendah dalam produk tersebut.
Produk aerosol yang ditarik adalah Neutrogena Beach Defense, Neutrogena Cool Dry Sport, Neutrogena Invisible Daily defense, Neutrogena Ultra Sheer, dan Aveeno Protect + Refresh.
FDA menyarankan orang tua untuk terus menggunakan tabir surya dengan SPF 15 atau lebih tinggi selain mengambil tindakan tabir surya lainnya. Penarikan kembali dilakukan dua bulan setelah perusahaan farmasi online Valisure mengajukan petisi ke FDA AS setelah menemukan tingkat benzena yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan di lebih dari sepuluh produk yang memberikan perlindungan atau bantuan terhadap sengatan matahari, termasuk produk aerosol dan lotion.
Benzena tergolong zat yang berpotensi menyebabkan kanker tergantung pada tingkat dan frekuensi paparannya. Johnson & Johnson menegaskan benzena tidak termasuk dalam kandungan produk tabir surya dan sedang menyelidiki penyebab kontaminasi.
“Paparan harian terhadap benzena dalam produk tabir surya aerosol ini pada tingkat yang terdeteksi dalam pengujian kami diperkirakan tidak akan menyebabkan efek kesehatan yang merugikan,” tambah perusahaan itu.
Rantai farmasi CVS Health, Walgreens Boots Alliance, dan pengecer Walmart mulai menarik produk tabir surya Johnson & Johnson dari rak mereka.
Penarikan kembali produk tersebut merupakan pukulan lain bagi Johnson & Johnson, salah satu produsen produk kesehatan konsumen terbesar di dunia. Perusahaan sudah menghadapi sejumlah tuntutan hukum terkait produk bedak, obat penghilang rasa sakit, dan lainnya. (NE)